Monyet Liar Bersarang di Sekolah, BPBD Kabupaten Tangerang Belum Bisa Menangkap, Siapkan Obat Bius

BPBD Kabupaten Tangerang belum menangkap enam ekor monyet liar yang bersarang di SDN 1 Desa Cikareo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Desa Cikareo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang yang kerap kali jadi sarang monyet liar, Senin (3/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, SOLEAR - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang belum menangkap enam ekor monyet liar yang bersarang di SDN 1 Desa Cikareo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Seperti diberitakan sebelumnya, SDN 1 Desa Cikareo jadi sarang monyet liar lantaran sudah lama tidak digunakan selama pandemi Covid-19.

TONTON JUGA

Dikabarkan, awalnya hanya ada dua monyet yang kemudian berkembang biak menjadi total enam ekor monyet di desa tersebut.

Kepala SDN 1 Desa Cikareo Supendi mengatakan kalau pihaknya dan warga sekitar sudah resah dengan kehadiran monyet liar tersebut.

Ia mengatakan, pihak BPBD Kabupaten Tangerang sampai detik ini belum bisa menangkap monyet yang kerap kali agresif tersebut.

Monyet liar yang berkeliaran di SDN 1 Desa Cikareo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang belum tertangkap petugas BPBD Kabupaten Tangerang, Senin (3/5/2021).
Monyet liar yang berkeliaran di SDN 1 Desa Cikareo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang belum tertangkap petugas BPBD Kabupaten Tangerang, Senin (3/5/2021). (ISTIMEWA)

"Sejauh ini belum ada monyet yang berhasil tertangkap. Makanya BPBD ke sini (SDN 1 Cikareo) tidak bisa menangkap," kata Supendi kepada awak media, Senin (3/5/2021).

Ia meminta kepada BPBD Kabupaten Tangerang menggunakan obat bius untuk menangkap monyet liar itu.

Baca juga: Penampilan NA Tuai Sorotan saat Berdampingan dengan Polwan, Anak Ojol Tewas Gara-gara Sate Beracun

Baca juga: Terminal Pulogebang Mulai Dipadati Penumpang, Ratusan Orang Sudah Tinggalkan Jakarta Hari Ini

Baca juga: Mulai Hari Ini Senin 3 Mei 2021 Penyaluran THR PNS 2021, Cek Daftar Penerima dan Besarannya

Menurut Supendi, tanpa obat bius, monyet tersebut masih terlalu pintar untuk meloloskan diri dari jebakan.

"Saya minta pemerintah agar BPBD dilengkapi dengan senjata bius. Saya yakin bakal berhasil menangkap monyet itu. Kalau pakai jaring monyet itu punya akal bakal melarikan diri," ujar Supendi.

Ia menjelaskan, kawanan monyet liar tersebut bersarang di SDN 1 Desa Cikareo lantaran, gedung sudah lama terbengkalai selama pandemi Covid-19.

Sampai sekarang, monyet-monyet tersebut masih berkeliaran di sekolah yang ia kelola.

TONTON JUGA

"Monyet liar itu hinggap ke genteng rumah warga sampai ke genteng sekolahan, masih berkeliaran," jelas Supendi.

Menurutnya, tidak hanya di sekolahan, kawasan monyet liar itu juga kerap kali terlihat berkeliaran di rumah warga.

Mereka pun kerap kali hinggap ke genteng rumah maupun sekolah.

"Monyet itu sebenarnya lapar makanya berkeliaran sampai ke sini. Saya kesal karena monyet itu genteng sekolah dirusak," keluh Supendi.

Awalnya, monyet tersebut hanya berjumlah dua ekor.

Baca juga: Penampilan NA Tuai Sorotan saat Berdampingan dengan Polwan, Anak Ojol Tewas Gara-gara Sate Beracun

Lambat laun, monyet tersebut berkembang biak sehingga total ada enam ekor yang bersarang di SDN 1 Desa Cikareo.

"Saat ini jumlah monyet berkeliaran terdapat enam ekor. Mulanya hanya dua ekor, tapi bertambah empat ekor karena berkembang biak," jelas Supendi.

Ia menduga, monyet liar itu berasal dari wisata religi Makam Kramat Solear.

Mereka keluar dari tempat itu hinggap ke rumah warga dan sekolah.

"Monyet liar tersebut awal pertama kali itu sejak tahun 2019 ke pohon-pohon bambu dekat rumah warga. Mereka dari kramat Solear tapi mereka sempat pergi dan akhirnya balik lagi ke sini," jelas Supendi.

Baca juga: Penampilan NA Tuai Sorotan saat Berdampingan dengan Polwan, Anak Ojol Tewas Gara-gara Sate Beracun

Menurut warga sekitar, monyet tersebut keluar dari habitatnya karena kekurangan pakan.

Apalagi jumlah mereka kini semakin banyak.

"Monyet itu berkeliaran keluar dari tempat wisata religi itu karena perut kosong," tutup Supendi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved