Pintu Tertutup Rapat hingga Listrik Dipadamkan, Warga Kompak Tak Gubris Polisi soal Ledakan Petasan

Pintu tertutup rapat dan listrik dipadamkan, warga satu desa kompak enggan tunjukan lokasi ledakan petasan ke polisi.

Editor: Elga H Putra
surya.co.id/david yohannes
Polisi melakukan olah TKP ledakan mercon di rumah Abdul Rahman, di Dusun Bangunsari, Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, Selasa (11/5/2021). Pintu tertutup rapat dan listrik dipadamkan, warga satu desa kompak enggan tunjukan lokasi ledakan petasan ke polisi. 

Namun saat lantai rumah meledak dan berhamburan, serpihannya melukai kaki Shofian.

"Telinga saya juga masih berdenging. Kalau yang kanan ditutup, tidak bisa mendengar sama sekali," katanya.

Sementara Gilang mengaku yang kebagian membeli bubuk mesiu.

Bahan peledak itu sudah diantarkan penjual dari Blitar, tapi belum dibayar.

Ada lima kilogram bubuk mesiu yang dibeli seharga Rp 210.000 per kilogram.

"Jadi belum sempat patungan, belum dibayar. Masih ada sekitar empat kilogram yang belum terpakai," ungkap Gilang.

Hasil olah TKP lanjutan, polisi menemukan sebuah ponsel, obeng, palu, sumbu mercon, sandal selongsong kertas yang belum diisi bubuk mesiu dan bambu untuk menggulung kertas.

Sebelumnya ada 4 kilogram sisa bubuk mesiu dan tiga mercon yang tidak ikut meledak.

Polisi masih melacak penjual bubuk mesiu.

"Menurut penjelasan korban, mereka membeli di daerah Blitar, di utara Sungai Brantas. Masih kami kembangkan," ujar Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto.

Artikel ini disarikan dari Surya.co.id dengan Topik Ledakan Mercon di Tulungagung

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved