Kisah Istri Polisi Ketika Suaminya Harus Diamputasi Karena Kecelakaan: Sedih dan Kaget
Dwi harus berpikir selama tiga hari memutuskan saran dokter agar suaminya diamputasi.
"Waktu itu pas buka perban, ganti perban, saya baru tahu kondisi kaki suami saya. Jadi kalau harus diceritakan lutut itu tinggal sebelah, tulang kiri kanannya sudah enggak ada," ujar Dwi.
Perasaannya pun campur aduk melihat kondisi Aiptu Beni.
"Sedih dan kaget 'kok harus sampai seperti ini'. Jujur yang lebih saya khawatirkan mental suami saya. Takutnya mentalnya turun, yang saya takutin, lebih ke kondisi suami," katanya.
Saat itu, anak pertama mereka, Rifa Septia Ekawati, berusia 5 tahun lebih, sedangkan anak kedua, Irgi Febrian, berusia 3 tahun.
Baca juga: Fakta Kecelakaan Maut di Bintaro: Pemotor Berhenti di Tengah Jalan, Laju Moge 70 Km Per Jam
"Saat itu mereka sudah tahu, tapi hanya sebatas ayahnya, kecelakaan karena tugas," ucapnya.
Setelah kedua kaki Aiptu Beni diamputasi, Dwi terus berusaha memotivasi sang suami.
"Ayah ada ibu, ayah ada anak-anak. Jangan sampai takut ditinggalkan ibu dan anak-anak. Ayo kita berjuang bersama, ayah harus tetap semangat," ujarnya.
Kini, Dwi dan keluarga sudah mengikhlaskan kondisi Aiptu Beni.
Baca juga: Polisi Masih Periksa Pengendara Moge Terkait Kecelakaan Maut di Bintaro
"Sudah ikhlas, rida kalau, mau gimana lagi ini sudah kejadian. Buat saya sekarang, yang paling utama, suami saya sehat dan bisa mengabdi ke negara dan Kepolisian," ucapnya.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Sang Istri Soal Detik-detik Aiptu Beni Kehilangan Kedua Kaki, Polisi di Rancaekek Bandung
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/dwi-retno-wulandari-bersama-aiptu-beni-hendrik-hernawan.jpg)