Transjakarta Akui Masih Ada Sopir yang Ngebut Saat Bawa Penumpang
Transjakarta mengakui masih ada sejumlah pramudi atau sopir yang mengemudikan bus melebihi batas kecepatan maksimal.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tangkapan layar saat keributan antara sejumlah pengendara sepeda motor dengan sopir bus Transjakarta di simpang PGC, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (1/12/2021). (Istimewa)
Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengatakan dugaan itu karena dari hasil penyelidikan awal kecelakaan dipicu dongkrak yang bergeser lalu menimpa pedal gas saat bus berputar arah.
"Karena tidak seharusnya dongkrak ditaruh pada bagian depan. Dugaan kelalaian dari orang dalam (pekerja Transjakarta) itu," kata Edy di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/12/2021).
Namun karena kasus kecelakaan tunggal ini melibatkan Transjakarta penyelidikan ditangani sepenuhnya oleh Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, bukan Unit Laka Satlantas Jakarta Timur.
Jajaran Satlantas Jakarta Timur hanya membantu proses penanganan dan melakukan pemeriksaan awal terhadap sopir, serta membawa korban Pipit Sumaryanto (42) ke RS Polri Kramat Jati.
"Untuk dongkrak yang bergeser lalu menimpa pedal gas itu mampu mengangkat kendaraan sampai bobot 15 ton. Kasusnya ditangani Gakkum Polda Metro Jaya," ujarnya.
Pantauan di lokasi hingga pukul 15.40 WIB, sejumlah personel Satlantas Jakarta Timur masih berada di lokasi guna mengurai arus lalu lintas yang sempat tersendat akibat kecelakaan.
Sementara operasional Halte Transjakarta depan PGC tetap berjalan normal usai badan bus dievakuasi menggunakan mobil derek Unit Laka Satlantas Jakarta Timur sekira pukul 13.45 WIB.
Sementara pos lalu lintas PGC Cililitan yang rusak berat terdampak kecelakaan kini sudah dipasangi garis polisi guna penyelidikan lebih lanjut dilakukan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
Imbas peristiwa ini, sang sopir yang dianggap lalai diberhentikan sementara oleh pihak Transjakarta.