BERITA FOTO: Kontras Bedeng Warga Gusuran dengan Kemegahan Jakarta International Stadium

Sangat kontras sekali bedeng warga gusuran dengan bangunan megah menjulang di belakangnya, yaitu Jakarta International Stadium, Jakarta Utara.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sangat kontras sekali bedeng warga gusuran dengan bangunan megah menjulang di belakangnya, yaitu Jakarta International Stadium, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022).

Di lokasi bedeng-bedeng itu berdiri, Ketua Umum PSI Giring Nidji sempat datang dan konser kecil-kecilan bersama penghuni di sana.

Setelah proyek JIS berjalan dan bangunan existing harus dibongkar pada Agustus 2021 silam, warga terdampak memilih bertahan membangun bedeng di pinggir rel.

Bedeng-bedeng mereka berjarak sekitar 1 meter dari rel kereta api sepanjang Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Mereka terpaksa menetap di sana sembari menunggu kompensasi yang dijanjikan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang hingga kini tak kunjung cair.

Supriyanto, penghuni bedeng pinggir rel, mengatakan sejak Agustus 2021 silam ada sedikitnya 26 kepala keluarga yang membangun bedeng.

Baca juga: Warga Terdampak Gusuran JIS Bertahan di Bedeng Pinggir Rel, Kompensasi dari Jakpro Tak Kunjung Cair

Warga enggan pindah ke mana-mana lantaran masih belum menerima uang dengan nominal bervariasi yang dijanjikan atas pembongkaran kafe-kafe Kampung Bayam.

"Setelah perpindahan dari bongkaran warga dan kafe, kita mau nggak mau minggir netap di samrel (samping rel) ini," kata Supriyanto saat ditemui di lokasi, Minggu (23/1/2022).

Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022).
Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

"Kompensasi pun belum ada, kita cuman mengandalkan resume nominal yang Jakpro janjikan, kan sudah ada nominalnya bervariasi, ada yang 12 juta, ada yang 36 juta, ada yang 98, dan sebagainya," papar dia.

Ketika proyek megah JIS sudah hampir jadi dan segera beroperasi, warga yang terdampak penggusuran masih meratapi hidup di pinggir rel.

Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022).
Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Bagi Supriyanto, kehidupan yang dirasakan ke-26 KK di pinggir rel itu jauh dari kata layak. Berjarak hanya 1 meter dari rel, warga dihantui bising dan ancaman kereta melintas.

Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022).
Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

'Saya rasakan pribadi itu sulit untuk tidur. Apalagi setiap per jam kereta pasti lewat. Ada kereta barang, kereta penumpang, kita kebangun kaget," kata Supriyanto.

"Cuma mau gimana karena kita belum dapet ya, ya andalan kita cuma uang dari kompensasi warga kafe. Berharap banget itu," tutur dia.

Mewakili warga, Supriyanto berharap Jakpro serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta punya solusi terbaik bagi warga yang kini masih menetap di sekitar JIS.

Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022).
Suasana bedeng-bedeng yang ditempati warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (23/1/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Apalagi, selain 26 KK eks pemilik kafe, total ada sekitar 200-an jiwa yang luntang lantung bertahan di luar JIS dan butuh campur tangan pemerintah untuk mendapatkan hidup lebih layak.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved