Polisi Terlibat Narkoba

Dosa Besar Teddy Minahasa, Sang Jenderal Bintang 2 Ikut Dukung Kampung Bahari Jadi Sarang Narkoba

Jenderal bintang 2 ini menjadi dalang di balik suksesnya pasokan narkoba jenis sabu sebesar 1,7 kg di Kampung Bahari, Jakarta Utara.

Kolase TribunJakarta
Inilah seluk beluk Kampung Bahari yakni salah satu sarang narkoba di Jakarta yang disebut dipegang di bawah kendali Irjen Teddy Minahasa. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kasus narkoba yang menyandung Irjen Pol, Teddy Minahasa, bikin miris. 

Jenderal bintang 2 ini menjadi dalang di balik suksesnya pasokan narkoba jenis sabu sebesar 1,7 kg di Kampung Bahari, Jakarta Utara.

Sang jenderal ikut membantu memasok barang tersebut di tengah upaya polisi dalam memberantas sarang narkoba di Kampung Bahari

Sebagian besar isi peliputan TribunJakarta.com terkait Kampung Bahari tak jauh-jauh dari narkoba. 

Kampung tersebut bahkan sempat dikenal dengan banyaknya apotek atau gubuk-gubuk liar tempat transaksi narkoba. 

Baca juga: Apa Itu Tawas? Barang yang Dikamuflase Teddy Minahasa Sebagai Barang Bukti Sabu yang Dijualnya

Dikutip dari pemberitaan TribunJakarta.com pada Selasa (16/10/2022) silam, dari gubuk-gubuk di Kampung Bahari, polisi mendapati puluhan bong sabu terbuat dari botol air mineral plastik yang pada bagian tutupnya sudah dibolongi untuk memasukkan sedotan.

Kemudian, ada pula sebuah bungkusan yang di dalamnya berisi ratusan plastik klip bening berukuran kecil.

Plastik klip itu biasanya digunakan bandar untuk menyimpan sabu sebelum diberikan kepada pembelinya.

 Lapak 10 Ribu

Selain itu pemberitaan TribunJakarta.com pada Jumat (30/10/2022) silam, polisi kembali melakukan penggerebekan di Kampung Bahari

Penggerebekan itu dilakukan pada Kamis (29/10/2022) malam. 

Pada lapak atau gubuk yang digerebek tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti bekas transaksi dan konsumsi sabu.

Inilah seluk beluk Kampung Bahari yakni salah satu sarang narkoba di Jakarta yang disebut dipegang di bawah kendali Irjen Teddy Minahasa.
Inilah seluk beluk Kampung Bahari yakni salah satu sarang narkoba di Jakarta yang disebut dipegang di bawah kendali Irjen Teddy Minahasa. (Kolase Tribun Jakarta)

Tak hanya itu, saat mendatangi lapak terbuat dari kayu itu, petugas mendapati tulisan di dindingnya yang menyatakan harga sewa gubuk tersebut.

"Sewa lapak Rp 10.000," begitu tertulis seperti terlihat dalam video dokumentasi petugas, Jumat (30/9/2022).

Baca juga: Ketua DPD RI Apresiasi Ketegasan Kapolri di Kasus Teddy Minahasa, Dukung Bersih-bersih Polri

Lapak tersebut diduga kuat dibangun oleh para bandar narkoba Kampung Bahari.

Keberadaannya disediakan bagi para pemakai narkoba terutama jenis sabu yang tak memiliki tempat untuk melampiaskan adiksinya.

Mirisnya, untuk bisa pakai sabu di lapak tersebut, siapapun hanya cukup membayar Rp 10.000.

Ikut Support

Ternyata ada peran petinggi Polri di balik sulitnya memberantas narkoba di kampung tersebut. 

Bagaimana tidak, Irjen Pol Teddy Minahasa malah ikut memasok narkoba ke Kampung Bahari

Mirisnya, hal itu dilakukan dari dalam tubuh Polri sendiri, di mana institusi yang harusnya memberantas peredaran narkoba itu. 

Penampakan tawas. Tawas menjadi barang yang dikamuflasekan sebagai sabu barang bukti hasil tangkapan oleh Irjen Teddy Minahasa saat dia masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Penampakan tawas. Tawas menjadi barang yang dikamuflasekan sebagai sabu barang bukti hasil tangkapan oleh Irjen Teddy Minahasa saat dia masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat. (Istimewa)

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa menyebut Irjen Teddy Minahasa mengambil sabu 5 kilogram yang berasal dari ungkapan Polres Bukittingi, Sumatera Barat (Sumbar).

Saat diungkap polisi, sisa sabu yang berhasil diamankan polisi seberat 3,3 kilogram.

Baca juga: Temannya Sudah Cukur Gundul, Teddy Minahasa Batal Jadi Kapolda Jatim, Kini Terancam Dipecat Polri

Menurut Kombes Mukti Juharsa sabu seberat 1,7 kilogram telah dijual komplotan pengedar narkoba tersebut di Kampung Bahari, Jakarta Utara.

 Kasus itu pertama kali diungkap oleh Jajaran Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat yang menggerebek orang diduga pengedar narkoba pada tanggal 10 Oktober 2022. 

Dari hasil penyelidikan, para tersangka ' terdiri dari anggota biasa, perwira menengah hingga jenderal bintang dua.

Baca juga: Terbaru Teddy Minahasa, Ini Ulah Memalukan Polisi di Oktober 2022 : Dari Kanjuruhan sampai Jilat Kue

Mereka ialah Aipda Achmat Darmawan selaku anggota Satresnarkoba Jakarta Barat, Aiptu Janto Situmorang selaku anggota Polres Utara, Kompol Kasranto yang menjabat sebagai Kapolsek Kali Baru, Kabagada Rolog Sumatera Barat (Sumbar) AKBP Doddy Prawiranegara dan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Polisi tak pandang bulu memberantas tindak pidana narkoba sekalipun itu berada di dalam institusinya sendiri.

Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 2 Juncto Pasal 55 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009.

"Dengan ancaman maksimal hukuman mati dan hukuman minimal 20 tahun," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved