Gempa di Cianjur

Longsor di Warung Sate Shinta, Warga Ungkap Kisah Mistis Jalur Cipanas, Ada yang Muncul dari Tebing

Lokasi longsor Warung Sate Shinta di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, dikenal angker oleh warga setempat. Keangkeran dilokasi diungkap warga.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Kondisi terkini Warung Sate Shinta yang berdekatan dengan lokasi tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, Jawa Barat. Lokasi longsor Warung Sate Shinta di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, dikenal angker oleh warga setempat. Keangkeran dilokasi diungkap warga. 

"Itu ada yang pingsan tolongin atuh tolongin," teriak salah satu warga.

Tak lama kemudian terdengar kembali suara jeritan pelajar lantaran ada gempa susulan.

Baca juga: Dedeh Harus Korek Reruntuhan yang Timpa Warungnya untuk Dapat Cemilan Buat Sang Anak

Warga langsung berlarian mencari tempat aman lantaran khawatir kembali terjadi longsor.

Taofik Andi Rachman merupakan salah seorang yang selamat dari musibah longsor tersebut.

Terekam detik-detik menegangkan beberapa saat setelah terjadi longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, tepatnya di Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Terekam detik-detik menegangkan beberapa saat setelah terjadi longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, tepatnya di Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022). (Istimewa)

Taofik Andi Rachman berada di dalam angkot rombongan pelajar wanita dari SD Khoiru Ummah.

Dalam postingan Facebooknya, Taofik Andi Rachman bercerita soal peristiwa mengerikan yang baru saja dialaminya tersebut.

"Kami keluar angkot, sambil zikir, bingung bagaimana keluar dari dua longsor ini," ucap Taofik dalam tulisannya yang diposting akun Facebook, Tuty Ummu Basman.

Menurut Taofik, di belakang angkot pelajar wanita itu ada beberapa mobil yang juga selamat.

Baca juga: Sebelum Salat Jumat, Dede Cari Anaknya di Lokasi Longsor Cianjur: Kita Berserah Pada Allah SWT

Pasalnya selain angkot rombongan pelajar wanita, ada juga rombongan pelajar pria.

Di spot longsor kedua, ada seorang pelajar pria memanggil, "ustaz, ustaz."

Angkot rombongan pelajar pria ini jaraknya sangat jauh dan terhempas longsor lebih besar dari arah bukit. Beberapa selamat.

Ia bingung dan mencoba menyelamatkan para siswa laki-laki tapi situasinya tak mungkin karena diamanahi untuk menjaga rombongan pelajar wanita.

Selain itu, setelah longsor di dua spot, ada dentuman dari gempa susulan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved