Tanggul Pantai hingga Kolam Retensi Selesai Dibangun, Wali Kota Jakut: Kalibaru Aman dari Banjir
Tanggul yang sudah selesai dibangun di pesisir Kalibaru panjangnya mencapai 3,2 kilometer.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengklaim wilayah Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara sudah aman dari banjir.
Hal tersebut dipastikan setelah infrastruktur penanggulangan banjir seperti tanggul, polder, dan kolam retensi sudah selesai dibangun di wilayah Kelurahan Kalibaru.
"Di sini (kawasan pesisir Kalibaru) sudah aman dari banjir karena sudah ada tanggul pantai, polder, yang dilengkapi dengan kolam retensi," kata Ali dalam keterangannya seperti dikutip pada Jumat (6/1/2022).
Tanggul yang sudah selesai dibangun di pesisir Kalibaru panjangnya mencapai 3,2 kilometer.
Keberadaan tanggul sekaligus polder dan kolam retensi dipastikan dapat mengantisipasi banjir, baik banjir yang disebabkan kenaikan muka air laut alias rob, hujan, maupun aliran sungai.
Baca juga: 2 Hari Pembersihan, 472 Ton Sampah Berhasil Diangkut dari Kampung Nelayan Kalibaru
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja NCICD dari Kementerian PUPR, Ferdinanto menerangkan, banjir rob akan tertahan dengan adanya tanggul pantai.
Di sisi lain, polder dan kolam retensi berfungsi mengendalikan meluapnya aliran air sungai, baik yang disebabkan tingginya intensitas hujan maupun air kiriman.
"Jadi, kalau tanggul pantai fungsinya menahan air laut, sedangkan sistem polder dan kolam retensi untuk menampung air dari sungai yang apabila sudah penuh akan dialirkan ke laut dibantu dengan mesin pompa air," terang Ferdinanto.
Adapun total tanggul pantai yang akan dibangun di Jakarta Utara secara keseluruhan mencapai 33 kilometer.
Baca juga: Menengok Lebih Dekat Proyek Normalisasi di Kawasan Cawang Jakarta Timur
Dari keseluruhannya, Kementerian PUPR mengerjakan 11 kilometer, sedangkan sisanya atau sepanjang 22 kilometer dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Dari 33 kilometer yang direncanakan dibangun, kami (Kementerian PUPR Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) telah merampungkan empat puluh persennya," ucapnya.
"Kita harus percaya desain NCICD yang kita tampilkan itu memang yang diperlukan di Jakarta, terutama wilayah yang daratannya sudah dibawah muka air laut," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Pemuda Tewas Ditusuk dalam Kontrakan di Cilincing, Pemilik: yang Meninggal Tamu, Bukan Pengontrak |
![]() |
---|
Pelatihan Jurnalistik di NPCT1, Warga Pesisir Kalibaru Dibekali Skill Baru untuk Cari Peluang Kerja |
![]() |
---|
Polemik Tanggul Beton di Cilincing: Keluhan Nelayan, Pengakuan KCN, hingga Jawaban Pramono |
![]() |
---|
Tak Cuma Soal Beton KCN, Nelayan Cilincing Keluhkan Limbah yang Cemari Lautan: Kita Semua Bersalah |
![]() |
---|
Curhat Nelayan Cilincing di Depan Pemilik Proyek Beton yang Viral: Pendapatan Kami Turun 70 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.