Bidan Tahan Bayi Warga Koja

Datangi Tempat Praktik Bidan yang Tahan Bayi Warga Koja, Sudinkes Jakut Minta Klarifikasi

Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan Sudinkes Jakarta Utara Marlinda mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan langsung dari bidan Yuli soal kasus

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Sudinkes Jakarta Utara Marlinda 

Namun, di balik kepasrahan itu, Erika merasakan kejanggalan dari proses pengajuan adopsi yang dilakukan sang bidan

Pertama, surat adopsi tersebut diduga kuat diketik sendiri oleh bidan Yuli. 

Kemudian, kejanggalan lainnya adalah Erika tidak diperkenankan bertemu orang tua yang hendak mengadopsi bayinya. 

Erika juga tidak diberi kejelasan ke mana bayinya akan dibawa oleh orang tua asuhnya. 

Malahan, Erika dan sang suami Firmansyah (28) didesak untuk segera menandatangani surat adopsi tersebut. 

"Dia bilang gini, karena suami kamu orang nggak mampu, jadinya sudah anak kamu diadopsi orang saja," kata Erika. 

"Karena orang yang mau adopsi anak kamu ini orang baik, katanya begitu, orang kaya di Semarang, 10 tahun nggak punya anak. Sudah sekarang cepat tanda tangan," ucapnya menirukan kata-kata bidan Yuli. 

Baca juga: Kronologi Satpol PP Ditusuk Pedagang Starling di Bundaran HI: Teguran Dibalas Tusukan Gunting

Erika sendiri melahirkan bayinya pada 16 Januari 2023 lalu di tempat praktik bidan Yuli Kasiyati di wilayah Cilincing, Jakarta Utara.

Setelah melahirkan, Erika tak mampu membayar biaya sebesar Rp 3,5 juta sehingga bidan menahan sang bayi

Erika kemudian mengadukan persoalannya ini kepada pengacara bernama Rendi Rumapea. 

Pengacara langsung melayangkan somasi kepada bidan untuk segera menyerahkan bayi Erika sesegera mungkin. 

Akhirnya, setelah satu bulan bayi dilahirkan, tepatnya pada tanggal 14 Februari 2023, Erika bisa kembali bertemu sang bayi dan membawanya pulang. 

Bayi perempuan itu diberi nama Amina Nauva Az-Zahra. 

Ia pulang dengan kondisi sehat ke pelukan sang ibunda setelah ditahan oleh bidan dan diserahkan ke orang lain untuk diadopsi. 

"Saat itu karena anak nggak ada di saya, saya hanya bisa menangis terus," kata Erika. 

"Saat ini saya cuma bersyukur saya sekarang sudah bisa ketemu anak saya," tutupnya. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved