Cerita Kriminal

Cerita Korban Begal Celurit Merah: Baru Pulang Pacaran Dibacok di Tempat Sepi, HP Raib Dibawa Kabur

Di tengah gelapnya malam, Soleh yang sedang mengendarai motornya tiba-tiba diadang para pelaku yang berboncengan tiga. 

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com
Gus Soleh (21; kiri)) menunjukkan luka bekas sabetan celurit merah di punggung oleh kelompok begal (bawah) di Jalan Inspeksi Kali Sunter, Jakarta Utara. 

Pesta Sabu Habis Bacok Korban

Adapun setelah membacok Gus Soleh di wilayah Rawa Badak Utara, tiga bandit jalanan ini langsung menjual handphone rampasannya seharga Rp 500.000.

Uang hasil menjual handphone korban itu langsung dibelikan sabu di Kampung Bahari.

"Habis ngebacok itu kita langsung ke Bonpis (Kebon Pisang, kawasan Kampung Bahari) buat beli sabu," kata Komeng. 

Menurut Komeng, uang Rp 500.000 hasil menjual handphone langsung dibagi tiga dengan pelaku lainnya Putra dan Simon. 

Komplotan celurit merah ini membagi rata uang tersebut yang masing-masing mendapatkan Rp 150.000.

"Kita cak rata, masing-masing pego (Rp 150 ribu), terus sisa gocap lagi buat makan-makan," ucap Komeng.

Baca juga: Terungkap di Rekonstruksi: AG Ikut Merekam Aksi Penganiayaan David Pakai HP Mario Dandy

AKBP Iverson Manossoh menambahkan, setelah menangkap para pelaku, polisi juga mengetes urine mereka.

Hasilnya, dua dari tiga pelaku, yakni Putra dan Simon, positif mengonsumsi amfetamin.

"Dari hasil tes urine terhadap ketiganya, dua dari antara tiga pelaku, positif menggunakan narkoba. Lebih jauh kami akan terus mendalami bagaimana ketiga orang ini memperoleh narkoba," ucap Iverson.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved