Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar

Awal Tahu Penabrak MS di Ragunan Bukan Anak Sembarangan, sang Kakak: Alamatnya di Komplek Polri

Awal mula kakak korban kecelakaan, N, mengetahui penabrak sang adik ialah anak petinggi Polri, saat disodorkan data pelaku itu.

|
kompas.com/jitetkoestana
Ilustrasi kecelakaan sepeda motor 

TRIBUNJAKARTA.COM - Awal mula kakak korban kecelakaan, N, mengetahui penabrak sang adik ialah anak petinggi Polri, saat disodorkan data terkait penabrak itu.

Dalam surat itu, N mengetahui penabrak berusia 18 tahun itu tinggal di kompleks Polri.

Pihak keluarga pun menyangka bahwa penabrak tersebut bukan anak sembarangan.

“Kami menyangka beliau anak polisi, karena alamatnya komplek polri. Yang kami dapatkan bahwa pelaku diduga anak petinggi Polri NTB,” tutur N dilansir dari Wartakotalive.com saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).

Diketahui, seorang anak petinggi polri berusia 18 tahun diduga menabrak motor pelajar di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (12/3/2023) dinihari.

Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Kemayoran: Tabrakan Keras, 2 Pemotor Sama-sama Alami Luka di Kepala

Pengemudi motor berinisial SB (19) kritis di rumah sakit sementara rekan yang diboncengnya, MS (19) meninggal dunia di tempat.

Polisi untuk sementara menyimpulkan tabrakan antara mobil Mercedez-Benz dengan motor ini lantaran pengemudi motor menerobos lampu merah.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando mengatakan, kecelakaan itu terjadi lantaran motor yang dikendarai SB menerobos lampu lalu lintas.

"Sejauh ini kesimpulannya bahwa motor ini menerobos lampu merah, jadi menyebabkan kecelakaan," kata Kompol Bayu Marfiando kepada wartawan di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Bayu menjelaskan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi terkait kasus kecelakaan tersebut.

Kronologi

N, menceritakan kejadian pilu yang merenggut nyawa adiknya.

N mengatakan bahwa kecelakaan itu bermula ketika MS berboncengan sepeda motor dengan temannya, SB, dari arah Cilandak menuju kediamannya di Pasar Minggu.

Kemudian, secara tiba-tiba, sebuah mobil Mercedes-Benz yang dikemudikan MM dari arah Mampang menabrak sepeda motor yang tengah dikendarai SB.

“Pengemudi Mercy berusaha kabur, namun dikejar oleh ojol dan warga. Akhirnya dapet. Adikku (MS) meninggal di tempat. Kalau yang satu sepertinya dalam keadaan kritis,” kata N.

Setelah itu, MS dan SB, beserta MM dibawa ke RSUD Pasar Minggu.

Namun, saat tiba di sana, pengemudi Mercedez-Benz itu malah menghilang.

“Sampai di RSUD itu sudah didatangi omnya kah siapa lah, kami kan tidak memikirkan mereka. Kami pikirkan adikku dulu, kita nangis histeris, kami enggak tau dia kemana,” ucap N.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved