Cerita Pedagang Warung Madura Mudik ke Kampung: Rela Lepas Pekerjaan Demi Kembali Nganggur

Resiko berjualan selama 24 jam penuh, dia mengaku dagangannya pernah dicuri karena ketiduran saat bertugas menjaga malam.

"Namanya kita buka terus, meski jaganya gantian kan tetap kadang suka ngantuk terus ketiduran. Nah itu apesnya kalau ada yang ngambil dagangan dan tetap kita yang harus ganti," tuturnya.

Bakal Terancam Jadi Pengangguran

Faruk menjelaskan warung Madura memang dibangun dengan konsep untuk terus buka selama 24 jam, meski di hari Lebaran sekalipun.

Karenanya, agar dirinya bisa mudik di momen Lebaran, mau tak mau Faruk harus mencari orang di kampungnya yang mau menggantikannya sebagai penjaga warung.

Namun risikonya, dia harus kehilangan pekerjaannya sebagai pekerja di warung Madura karena sistem kerja di sana tak ada batasan waktu.

Baca juga: 3 Taman di Jakarta Tutup pada Hari Pertama Idulfitri, Termasuk Taman Margasatwa Ragunan

"Jadi selama yang gantiin saya kuat kerja dan gamau pulang kampung, ya dia bakal terus kerja."

"Jadinya sayanya yang mau ga mau nganggur dulu atau nyari ke warung-warung lain barangkali ada yang mau pulang kampung biar saya ganttin dan bisa kerja lagi makanya itu kenapa pedagang di warung Madura suka ganti-ganti orangnya," kata Faruk.

Karena itu, Faruk belum bisa memastikan kapan sekiranya dia bisa akan kembali ke Jakarta untuk menjaga warung Madura.

"Itu nanti aja deh dipikirinnya, sekarang yang penting bisa pulang ketemu anak istri soalnya udah kangen banget," ujarnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News