Viral Sultan Bojong Koneng
Dari Ngojek, Sopir Truk Hingga Jadi Sultan Bojong Koneng: Haji Agus Punya Gurita Bisnis Properti
Haji Agus Suhela pantas menyandang gelar Sultan Bojong Koneng karena memiliki gurita bisnis. Ia viral setelah umrah gratis warga dua RT.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG BARAT - Haji Agus Suhela pantas menyandang gelar Sultan Bojong Koneng karena memiliki gurita bisnis.
Perjuangan Haji Agus Suhela merintis karirnya dari nol. Ia pernah bekerja sebagai ojek pangkalan.
Kemudian, Haji Agus juga sempat menjadi sopir truk milik orangtuanya.
Kini, Haji Agus memiliki badan usaha yang berpengalaman mengerjakan proyek nasional.
Haji Agus lalu viral di media sosial setelah memberangkatkan umrah gratis warga dua RT.
Baca juga: Ternyata, Haji Agus Suhela Sultan Bojong Koneng Nazar di Depan Kakbah Umrahkan 1000 Orang
Anang Samun Saputra, Ketua RW 07 Kampung Bojong Koneng, Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, menceritakan sosok Haji Agus Suhela.
Haji Agus merupakan warga asli Kampung Bojong Koneng. Haji Agus bukanlah berasal dari keluarga kaya raya.

Orangtuanya bekerja sebagai petani. Dari hasil bertani itu, orang tua Haji Agus membeli satu unit truk untuk memulai usaha sewa angkutan logistik proyek atau barang.
"Nah pak Agus yang nyetir truk bapaknya, bawa materialnya ke tempat yang dipesan," terang Anang.
Saat itu, Haji Agus masih duduk di bangku SMP. Dia sudah lihai membawa kendaraan besar karena tuntutan pekerjaan demi membantu orangtuanya.
Bahkan selain sopir truk, profesi lain yang pernah Haji Agus geluti yaitu menjadi ojek pangkalan.
Baca juga: Ketua RW Bocorkan Kelakuan Keluarga Haji Agus Suhela Sultan Bojong Koneng di Lingkungan
"Dia gigih nyari uang, dia pulang sekolah kalau enggak narik truk, ngojek biasanya, saya juga kadang jadi keneknya. Dulu kami ngetem nunggu orderan di lampu merah Cibitung," jelasnya.
Dari satu unit truk, Haji Agus mulai jeli melihat potensi usaha. Dia membeli satu unit truk lagi sebagai modal awal.
"Nambah lagi (jadi) 2 (truk), lama-lama banyak. Terus dia ditawarin buat pasok material di proyek perumahan. Lama-lama dipercaya kemudian bikin perusahaan lain di bidang properti," terang Anang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.