Heru Budi Diminta Pastikan 2 Pelajar yang KJP-nya Dicabut Buntut Tawuran Tetap Dapat Sekolah
Menurutnya, Pemprov DKI juga harus melakukan pembinaan kepada anak usia sekolah supaya permasalahan tawuran pelajar bisa diatasi.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Bagi tak mau mengikuti ketentuan itu, Heru mengaku tak akan segan mencabut bantuan yang diberikan kepada pelajar tersebut.
“Kalau enggak mau dicabut ya jangan tawuran. Belajar dengan benar. Saya juga minta kepala sekolah dan para guru mengimbau anak-anak belajar dengan benar,” ujarnya.
Tak hanya itu, Heru juga minta para orang tua dan masyarakat turut bertanggungjawab terhadap masa depan anak-anak dengan mengawasi para mereka.
Sehingga mereka bisa mengurangi kegiatan negatif dan langsung pulang ke rumah setelah jam belajar di sekolah selesai.
“Kalau di Jakarta itu kan sekolah sudah gratis ya, tinggal datang sekolah. Kalau tawuran, nanti masa depannya bagaimana, kan gitu,” tuturnya.
“Jakarta seharusnya anak-anaknya lebih pintar lah,” tambahnya menjelaskan.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mewanti-wanti para peserta didik untuk tidak tawuran dan melakukan bullying di sekolah.
Heru pun mengaku tak segan mencabut bantuan sosial Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi para peserta didik yang kedapatan tawuran maupun melakukan bullying.
“Tidak boleh ada bullying dan tawuran. Kalau terbukti, KJP bisa dicabut,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/7/2023).
Eks Wali Kota Jakarta Utara ini pun mengapresiasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang berjalan lancar sepekan lalu.
Ia pun mengklaim belum ada laporan adanya bullying yang dilakukan senior terhadap juniornya yang baru masuk sekolah.
Dengan lingkungan yang mendukung, Heru berjarap, para peserta didik baru bisa semakin termotivasi untuk semangat belajar di sekolah baru mereka.
“Saya harap anak-anak semua peserta didik baru dapat belajar dengan tekun dan memiliki karakter yang baik,” ujarnya.
Tak hanya itu, Heru juga berpesan kepada kepala sekolah dan para pengajar untuk memperhatikan peserta didik di sekolah masing-masing.
Terutama terkait kehadiran dan kelengkapan perlengkapan sekolah peserta didik, seperti buku paket supaya kegiatan belajar-mengajar berjalan dengan baik.
“Saya minta lebih diperhatikan lagi dan dipastikan semua siswa sudah mendapat alat belajar,” kata Heru Budi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
| Pansus DPRD DKI Tolak Kenaikan Tarif Parkir, Jupiter Ungkap Potensi Kebocoran Rp1,4 Triliun |
|
|---|
| KJP Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Aman, Gubernur Pramono: Keputusan Menunggu Proses Hukum |
|
|---|
| Dianggap Sudah Tak Relevan, Pansus Rekomendasikan Revisi Perda Perparkiran DKI Jakarta |
|
|---|
| Demi Jakarta Jadi Global City, Lukmanul Hakim Minta Eskul Bahasa Asing Diperkuat di Sekolah |
|
|---|
| Anggota DPRD DKI Jakarta Josephine: Subsidi Pangan Dipotong Dialokasikan Untuk Hibah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Heru-Budi-Hartono-buktikan-ancaman-mencabut-Kartu-Jakarta-Pintar-KJP-pelajar-tawuran.jpg)