Ini Sosok Ehud Barak, Eks PM yang Bocorkan Terowongan Bawah Tanah RS Al-Shifa Ternyata Buatan Israel
Tudingan tentara Israel yang menyebut ada terowongan bawah tanah di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, Palestina, sebagai markas Hamas, menjadi kontroversi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Tudingan tentara Israel yang menyebut ada terowongan bawah tanah di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, Palestina, sebagai markas Hamas, menjadi kontroversi.
Alih-alih mempersepsikan Hamas menjadikan rumah sakit sebagai tempat membangun kekuatan militer, seorang politikus senior Israel mengungkap fakta mencengangkan.
Mantan Perdana Menteri (PM) Israel, Ehud Barak, menyatakan bahwa ternyata Israel sendiri yang membangun terowongan di bawah Al-Shifa.
Eks orang nomor satu Israel pada 1999-2001 itu berbicara kepada CNN bahwa ruang bawah tanah, dia menyebutnya sebagai bunker, dibangun oleh kontraktor Israel.
Pernyataan itu sontak membuat mata dunia, termasuk Israel, terperanjat.
Pasalnya, tentara Israel sudah menyerang rumah sakit terbesar di Gaza itu sampai jatuh ratusan korban.
Bahkan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya sampai ditangkap pada Rabu (22/11/2023).
Ehud Barak mengatakan, Israel sudah mengetahui adanya bunker di bawah Al-Shifa yang dijadikan pusat komando oleh Hamas.
Dia menyebut bunker itu tersambung dengan jaringan terowongan yang membantu operasional Hamas.
Pernyataan Ehud Barak pun mengagetkan wartawan senior CNN, Christiane Amanpour.
Amanpour menegaskan kembali soal bunker yang disebut buatan Israel.
Ehud Barak pun memaparkan bahwa, 10 tahun lalu daerah tempat Al-Shifa berdiri dikuasai Israel, dan mereka membantu pembangunan ruang bawah tanah sebagai perluasan rumah sakit.
"Anda tahu, beberapa dekade yang lalu kami mengelola tempat ini… jadi kami membantu mereka… kami membantu mereka membangun bunker ini untuk memberikan lebih banyak ruang untuk operasional rumah sakit,” kata Ehud Barak, pada video wawancara yang tersebar luas, di antaranya dikutip Times of Israel itu.
Sosok Ehud Barak
Lantas siapa sebenarnya Ehud Barak, hingga mengutarakan pernyataan yang membuat geger negaranya itu.
Pria kelahiran 12 Februari 1942 itu merupakan sosok yang sukses pada karir militer dan politik sekaligus.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.