Polresta Manado Bunuh Diri Tembak Kepala

4 Keanehan Kematian Brigadir RAT: Indra Pratama Bantah Jadi Bos Korban, Tapi Warga Ungkap Fakta Beda

Terdapat 4 kejanggalan dalam kematian anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RAT. Apa saja?

|
TribunManado
Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi Anggota Polresta Manado Sulawesi Utara yang diduga jadi korban penembakan kini sudah berada di rumah duka, Minggu (28/4/2024). Ada keanehan dalam kematian Brigadir RAT. 

"Jadi Ali keluar rumah pergi ke Jakarta bulan Maret sebelum puasa dan dia tidak pulang sampai selesai lebaran," tutur Novita.

Kata Novita, semua keluarga sempat meminta Brigadir RAT untuk kembali ke Manado.

Namun karena masih ada tugas di Jakarta sehingga permintaan itu tidak dikabulkan.

"Saya sempat minta pulang dulu ke Manado, cuma katanya masih ada tugas jadi belum bisa pulang, hingga kemudian keluarga di Manado mendapat kabar bahwa suaminya telah tewas," cerita Novita.

Keterangan berbeda disampaikan oleh pihak kepolisian, menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, korban datang ke Jakarta karena ada urusan keluarga.

"Sedang izin cuti untuk berkunjung ke rumah kerabat," kata Kombes Ade.


2. Pemilik Rumah Simpang Siur

Sosok Brigadir Ridhal Ali Tomi dan detik-detik kematian Ridhal di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Sosok Brigadir Ridhal Ali Tomi dan detik-detik kematian Ridhal di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. (Istimewa)

Rumah yang menjadi saksi bisu kematian Brigadir RAT disebut milik Politisi Partai Golkar sekaligus mantan Menteri Perindustrian di Kabinet Indonesia Bersatu, Almarhum Fahmi Idris.

Namun, dua tahun belakangan disewakan ke orang lain.

Hal itu dikonfirmasi oleh salah seorang sekuriti di salah cluster bernama Suryani.

Dia membenarkan, rumah itu milik mantan Menteri Perindustrian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Iya rumah Fahmi Idris," kata Suryani saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/4/2024).

Suryani menerangkan, rumah itu dikontrakan ke seseorang.

Namun, Suryani tak mengetahui secara detail identitas pengontraknya.

Suryani mendapatkan informasi itu usai bertanya secara langsung ke mantan sekuriti yang berjaga di rumah tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved