Disorot usai Tanggapi Teror Kepala Babi, Hasan Nasbi Kini Mundur dari Kantor Komunikasi Kepresidenan

Hasan Nasbi mundur dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Kepala Babi ( Tempo/PRaga Utama) Hasan Nasbi (KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)
HASAN NASBI MUNDUR - Kolase foto Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/8/2024) dengan kepala babi yang dikirim ke kantor Berita Tempo, Jakarta, Rabu (19/3/2025). Hasan kini mundur dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Hasan Nasbi mundur dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Pria yang sebelumnya dikenal sebagai pendiri lembaga survei Cyrus Network itu, sempat disorot berkat tanggapan kontroversialnya atas teror kepala babi kepada kantor berita Tempo.

Hasan menyampaikan pengunduran dirinya melalui akun Instagram (@totalpolitik).

Pada unggahan video akun podcast yang membahas politik itu, hari-hari terakhir Hasan bekerja sebagai corong Istana diabadikan.

"Hari Senin tangal 1 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan," kata Hasan pada narasi video yang diunggah instagram @totalpolitik, Selasa (29/4/2025).

Hasan tak mengungkap alasannya mundur dari lembaga yang dikenal dengan nama bahasa Inggrisnya, Presidential Communication Office (PCO) itu.

 Namun ia memberi kisi-kisi bahwa ketika dia mundur, pasti ada sesuatu yang di luar kemampuannya untuk ditangani.

"Kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kitapun harus tahu diri, dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," jelasnya.

Surat resign sudah ditandatangani dan disampaikan ke Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

"Saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," jelasnya.

Pria yang menjadi konsultan politik dan memenangkan Jokowi-Ahok pada Pilakda Jakarta 2012 itu merasa keputusannya mundur juga sekaligus membuka peluang untuk talenta lain mengisi posisi penting komunikasi Istana.

Hasan berterima kasih kepada Prabowo atas kesempatannya berada di kabinet.

"Saya juga harus meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada Presiden masih jauh dari apa  yang beliau harapkan," ujarnya.

Tanggapi Teror Kepala Babi

Sebelumnya, Hasan sempat menjadi sorotan karena tanggapannya atas teror kepala babi yang diterima kantor berita Tempo.

Hasan menjawab enteng saat ditanyakan soal sikap Istana terkait teror itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved