Saat Prabowo Dinilai Kasih Sinyal Reshuffle untuk PDIP Masuk, Desakan Pemakzulan Gibran Melantang
Prabowo memperingatkan akan meninggalkan menteri yang bekerja lambat. Hal itu dibaca pengamat politik sebagai sinyal reshuffle.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat meresmikan groundbreaking pabrik baterai EV CATL atau Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
"Saya terima kasih, tim saya, kabinet saya, semuanya kerja dengan baik. Kerja dengan cepat. Yang tidak bisa ikut cepat, kita tinggalkan di pinggir jalan saja," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, hilirisasi akan terus berjalan di bawah kepemimpinannya.
Apalagi, kata dia, rakyat menuntut pemerintah bergerak cepat dan memberikan kemajuan yang cepat pula.
“Hitungan saya tidak lama, lima tahun paling lambat enam tahun, tujuh, kita bisa swasembada energi,” imbuhnya.
Desakan Pemakzulan Menguat
Setelahnya, Forum Purnawirawan TNI ngegas usai surat usulan pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka tak cepat direspons DPR.
Para pensiunan prajurit TNI itu telah mengirim surat usulan pemakzulan pada 26 Mei 2025.
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto menjadi penandatanganannya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima surat itu.
Namun, pada paripurna ke-20 masa persidangan IV tahun sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025), tak ada pembahasan soal usulan pemakzulan Gibran.
Slamet Soebijanto menyebut aspirasi para purnawirawan telah diabaikan dan mengancam akan menduduki MPR.
"Kalau sudah kita dekati dengan cara yang sopan, tapi diabaikan, enggak ada langkah lagi selain ambil secara paksa. Kita duduki MPR Senayan sana. Oleh karena itu, saya minta siapkan kekuatan," kata Slamet, dalam konferensi pers bersama forum purnawirawan TNI di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (2/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Slamet kemudian menyinggung kondisi bangsa yang akan berada di ujung tanduk apabila masih dipimpin oleh Wapres Gibran.
Dia mendesak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak menyelamatkan negara.
"Negara kita memang berada di ujung tanduk, masih ada atau hancur. Oleh karena itu, mau enggak mau, kita semua harus bergerak untuk menyelamatkan bangsa ini," ujar Slamet.
Makin Seru, Wapres RI Gibran Beri Hadiah Utama Lomba Panjat Pinang di Kalimalang Jakarta Timur |
![]() |
---|
Relawan Projo Harap Silfester Matutina Dapat Amnesti dari Prabowo, Pengacara Roy Suryo: Waduh Rusak |
![]() |
---|
SOSOK Ali Sadikin Eks Gubernur Jakarta Dianugerahi Jenderal Kehormatan, Sederet Terobosannya di DKI |
![]() |
---|
Makan Siang Gratis Gibran-Dasco? Simak Analisis Motif Politik 3 Presiden di Baliknya |
![]() |
---|
3 Menu di Meja Makan Gibran dan Dasco, Pengamat Baca Segitiga Hubungan Prabowo-Megawati-Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.