Refly Harun Sebut Hasan Nasbi Dicopot Bukan Karena Ucapan 'Masak Saja', PCO yang Tak Dianggap?

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berkomentar mengenai pencopotan Hasan Nasbi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Instagram (@hasan_nasbi)
HASAN DAN PRABOWO - Hasan Nasbi saat berfoto dengan Presiden Prabowo Subianto. Foto tersebut diunggah akun Instagram Hasan (@hasan_nasbi) pada 20 Maret 2024. 

Ia pun menyinggung bagaimana pers saat ini tidak dihalang-halangi dalam peliputan hingga pembuatan berita. 

"Ada yang takut enggak sekarang bikin berita? Ada yang dihalang-halangi enggak untuk liputan di Istana? Kan enggak. Itu artinya enggak ada kebebasan pers yang dikekang. Kayak misalnya Tempo masih boleh menulis berita enggak? Boleh kan? Masih boleh siaran Bocor Alus enggak? Tetap boleh kan? Itu artinya pemerintah enggak ikut campur sama sekali, enggak ganggu sama sekali," kata Hasan, saat itu. 

Presiden Prabowo Subianto pernah menyentil pernyataan Hasan Nasbi saat mengomentari aksi teror kepala babi terhadap redaksi Tempo. 

Menurut Prabowo, pernyataan Hasan Nasbi itu teledor dan keliru.

Prabowo menyebut Hasan Nasbi juga menyesali pernyataannya. "Tapi, benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal," ungkap Prabowo, dikutip dari Youtube Harian Kompas, Senin (7/4/2025). 

Prabowo pun meminta maaf atas buruknya pola komunikasi pemerintah selama ia menjabat sebagai presiden.  

Tak Ada Chemistry

Refly Harun melihat pencopotan Hasan Nasbi karena tidak ada chemistry dengan Presiden Prabowo Subianto.

Padahal, kata Refly Harun, Kepala PCO harus dekat dengan Presiden. Refly pun menyebut Teddy Indra Wijaya merupakan sosok yang bisa diterima sebagai Kepala PCO.

"Tetapi persoalannya adalah Prabowo sepertinya tidak memberikan ruang kepada Hasan Nasbi untuk mendekat dan Hasan Nasbi pun tidak memiliki chemistry dengan Prabowo. Coba bayangkan setelah dia diangkat lagi tidak banyak peran-peran komunikasinya bahkan sangat minim," kata Refly Harun.

Chemistry dalam hubungan adalah koneksi emosional, fisik, dan intelektual yang terasa kuat, alami, dan nyaman antara dua orang, menciptakan perasaan "klik" atau kecocokan yang mendalam.

Kinerja Hasan Nasbi minim terlihat setelah kembali menjabat Kepala PCO. Refly Harun menyebut posisi juru bicara Istana tidak diserahkan kepada Hasan Nasbi melainkan kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi didampingi Teddy Indra Wijaya.

Prasetyo Hadi bersama Teddy Indra Wijaya terlihat kerap menyampaikan kebijakan pemerintah.

"Jadi kepala PCO enggak dianggap. Sehingga menurut saya dalam kondisi demikian mundur yang kemarin itu jauh lebih baik dan lebih terhormat rasanya ya," imbuh Refly.

Diketahui, posisi Hasan Nasbi digantikan oleh Angga Raka Prabowo yang kini menjabat sebagai Badan Komunikasi Pemerintah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved