DPRD DKI Dukung Pembatasan Akses Kekeran di Medsos bagi Pelajar, Usai Ledakan SMAN 72 Jakarta
Kebijakan ini menguat setelah insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga berkaitan dengan akses konten radikal di internet.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
PEMBATASAN MEDIA SOSIAL - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, mendukung rencana Pemprov DKI yang tengah menyiapkan kebijakan pembatasan akses media sosial (medsos) bagi para pelajar.
Menurutnya, semakin mudahnya informasi beredar di media sosial membuat pelajar rentan meniru perilaku berbahaya, seperti yang terjadi di SMAN 72 Jakarta beberapa waktu lalu.
“Kalau lihat video yang ada di CCTV, kemudian juga persiapan dengan tujuh bahan peledak, memang saya yakin pasti itu karena terinspirasi, terpengaruh oleh apa yang dia tonton,” ucapnya.
Berita terkait
- Baca juga: Pelaku Ledakan SMAN 72 Beli Bahan Rakit Bom dari Toko Online, Ngaku ke Ayah untuk Ekstrakurikuler
- Baca juga: LPSK Upayakan Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta dapat Ganti Rugi
- Baca juga: Seluruh Siswa Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Minta Perlindungan LPSK
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Baca Juga
| Pelaku Ledakan SMAN 72 Beli Bahan Rakit Bom dari Toko Online, Ngaku ke Ayah untuk Ekstrakurikuler |
|
|---|
| LPSK Upayakan Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta dapat Ganti Rugi |
|
|---|
| Seluruh Siswa Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Minta Perlindungan LPSK |
|
|---|
| Baru Lepas Selang Makan, Pemeriksaan Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Ditunda |
|
|---|
| 2 Pekan Pascaledakan Siswa SMAN 72 Masih Trauma, Pramono: Belum Semua Bisa Hadir Secara Fisik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Ketua-Bapemperda-DPRD-DKI-Jakarta-Abdul-Aziz.jpg)