SOSOK Kades Asyik Joget Bareng Biduan Sampai 'Disemprot' Bupati,Mendadak Minta Maaf Buat Klarifikasi

Aksi kades joget bersama biduan dangdut itu terjadi di kantor Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis (25/9/2025).

Editor: Wahyu Septiana
Istimewa
KADES JOGETI BIDUAN - Viral di media sosial video kepala desa atau kades joget bersama biduan di kantor camat. Aksi kades joget bersama biduan dangdut itu terjadi di kantor Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

"Saya tidak ada niat untuk hura-hura, murni kegembiraan karena suksesnya rangkaian PHBN di Kecamatan Sooko."

"Sehingga, perlu saya sampaikan, agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat," ucap Kades Slamet.

Menurutnya, dalam video viral itu merupakan kegiatan usai acara resmi, yakni pembubaran panitia PHBN yang diselingi hiburan dari penyanyi dan Electone. Dia sekaligus ketua panitia pelaksana kegiatan PHBN di Sooko.

"Kegiatan itu berlangsung usai acara seremonial selesai kemudian ramah tamah usai acara pembubaran panitia."

"Jadi posisi saya (Joget) bukan bagian dari rangkaian acara formal pemerintahan," ungkap Slamet.

Ia menjelaskan, dirinya menghadirkan hiburan musik orgen tunggal binaannya yang sering digunakan untuk menghibur masyarakat.

Slamet memang dikenal memiliki orkes dan bisnis Sound System di Desa Tempuran.

"Saya menghadirkan Electone murni saya membantu tanpa menggunakan anggaran desa, maupun kepanitiaan Kecamatan."

"Jadi memang murni tidak dibayar, lantaran sejak awal tidak ada anggaran untuk acara tersebut," pungkas Kades Tempuran.

Dia menambahkan, rekaman video yang beredar luas dapat menimbulkan persepsi masyarakat yang berbeda-beda.

Dirinya sadar sebagai kepala desa atau pejabat publik, berkewajiban menjaga sikap dan etika menjadi contoh baik di masyarakat.

"Kedepan, saya akan lebih berhati-hati dalam aktivitas, formal maupun non formal agar tidak menimbulkan kesalahpahaman."

"Semoga bisa menjadi penjelasan yang objektif dan dapat dipahami masyarakat," tukasnya.

Klarifikasi Minta Maaf

Slamet sudah menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf, meminta maaf “yang sebesar-besarnya” kepada warga dan pemerintah daerah.

Dia juga menyatakan akan lebih berhati-hati dalam aktivitas publik agar tidak memicu persepsi negatif.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved