"Sebuah Kedunguan" Ferdinand Hutahaean Sindir Bobby Nasution, Menantu Jokowi Respons Razia Plat Aceh

Ferdinand Hutahaean menyindir sikap Gubernur Sumut Bobby Nasution yang viral videonya saat berhentikan truk pelat BL minta diganti pelat BK.

Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau/WartaKota/Yolanda Putri Dewanti
SINDIR BOBBY NASUTION - Politikus PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean menyindir sikap Gubernur Sumater Utara, Bobby Nasution yang viral videonya saat berhentikan truk pelat BL minta diganti pelat BK. 

"Mari kita bersama-sama menjaga suasana yang kondusif, saling mendukung demi pembangunan Sumatera Utara yang lebih baik," katanya.

Tanggapan DPR Aceh

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Aceh, Tgk Muharuddin, menyebut penggunaan plat nomor BK tidak hanya ada di Sumatera Utara, tetapi juga lumrah dipakai masyarakat Aceh karena adanya keterhubungan ekonomi dan bisnis antarprovinsi. 

Bahkan, kata dia, polisi lalu lintas di Aceh tidak pernah mempermasalahkan kendaraan berplat BK selama dokumen administrasi kendaraan lengkap.

“Namun, tindakan Gubernur Sumut melakukan penertiban terhadap kendaraan berplat BL (Aceh) dengan alasan meningkatkan pendapatan daerah adalah langkah yang tidak patut. Itu bisa memicu ketegangan antara masyarakat Aceh dan Sumut,” ujar Tgk Muhar kepada Serambinews.com, Senin (29/9/2025).

Tgk Muhar menilai, tindakan yang dilakukan Bobby tidak mencerminkan seorang kepala daerah. 

Sebab, ia tidak memikirkan bagaimana kesulitan warga Sumut yang beraktivitas di Aceh jika hal serupa juga diterapkan oleh Pemerintah Aceh kepada kendaraan berplat BK.

Di sisi lain, Tgk Muhar mengingatkan, persoalan perbatasan kendaraan Aceh–Sumut pernah menjadi isu nasional pada masa Gubernur Edy Rahmayadi dan Kapolri Tito Karnavian, serta sudah diselesaikan dengan baik. 

Karena itu, Tgk Muhar menyebut langkah Bobby Nasution sebagai tindakan mencari popularitas yang tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin.

“Seharusnya seorang gubernur tidak mencari panggung dengan cara seperti itu. Ini norak dan memalukan,” tegasnya.

Lebih jauh, politisi Partai Aceh tersebut menilai alasan peningkatan pendapatan daerah melalui pajak kendaraan bermotor tidak bisa diterapkan secara serta-merta, apalagi pada kendaraan angkutan umum yang menopang sektor bisnis dan logistik. 

Ia menyarankan agar Gubernur Sumut menggali potensi lain tanpa memberatkan masyarakat.

“Kami menilai tindakan Gubsu yang bersifat sporadis dengan gaya blusukan dan diviralkan hanya untuk menutupi ketidakmampuan menjawab persoalan sosial di Sumut. Masalah-masalah itu jauh lebih penting untuk diselesaikan,” tambahnya.

Anggota DPRA, Muhammad Zakiruddin juga menilai kebijakan Bobby Nasution telah mengusik hubungan baik masyarakat Aceh dan Sumatera Utara.

“Bobby Nasution sepertinya ada perhatian khusus dengan Aceh, kami sampaikan hati-hati dalam mengambil kebijakan karena akan berdampak luas terhadap masyarakat kita,” kata anggota DPRA, Muhammad Zakiruddin, Senin (29/9/2025).

Zakiruddin menilai Bobby Nasution telah mempertontonkan kualitas aslinya. 

Ia menganggap Gubernur tak selayaknya turun tangan langsung merazia kendaraan pelat luar daerah.

“Gubernur rasa petugas Dishub, dia tidak paham UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” ucap Zek.

UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengatur razia harus dilakukan oleh polisi atau PNS terkait dengan mengenakan seragam. 

Lokasi razia juga harus dilakukan di tempat aman yang tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.

“Dari video yang kita liat, truk dari daerah kami diadang oleh orang-orang yang tidak memakai seragam. Kami sedang mengkaji apakah ini bisa digugat,” tegasnya.

 (TribunJakarta/TribunMedan/Serambinews)

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved