Pengamat Nilai Jonan Bidak Politik Baru Prabowo, Singkirkan Luhut Sebagai Pembisik Istana

Di tengah polemik utang Whoosh, tiba-tiba mantan Dirut PT KAI yang dikenal sukses mereformasi kereta api Indonesia, Ignasius Jonan, masuk Istana.

|
Instagram @ignasius.jonan
JONAN DAN PRABOWO - Eks Direktur Utama KAI Ignasius Jonan dipanggil khusus oleh Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Jakarta. Keduanya berbincang selama dua jam pada Senin (3/11/2025) . (Dok. Instagram @ignasius.jonan) 

Ia tidak memungkiri kerap membahas masalah kereta dengannya.

"Ya kita bicara selalu (soal kereta api)," kata Prabowo singkat pasca peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025), dikutip dari Kompas.com

Kepala Negara mengungkapkan, pertemuan itu juga menjadi ajang tukar-menukar pandangan.

Prabowo juga menyebut Jonan sebagai tokoh bangsa.

"Ya, kita tukar-menukar pandangan, ya. Beliau, saya kira, tokoh. Tokoh bangsa. Jadi, saya senang selalu ketemu dan tukar-menukar pandangan dalam banyak hal," ucap Prabowo.

Bidak Baru

Pengamat politik Selamat Ginting membaca makna implisit dari pertemuan Jonan dengan Prabowo.

Menurutnya, sosok Jonan yang tiba-tiba dipanggil ke istana di saat polemik Whoosh mengemuka bukanlah sekadar silaturahmi.

Selamat membaca Prabowo benar-benar menghormati Jonan, dan memperhitungkan kepakarannya soal perkeretaapian.

Selain itu, Selamat mengingatkan bahwa Jonan adalah sosok yang menolak proyek Whoosh sejak awal.

Saat awal kereta cepat itu digarap, Jonan yang menjabat Menteri Perhubungan berani tidak setuju dengan Presiden Jokowi yang ngotot meloloskan proyek kerja sama dengan China itu.

"Bahkan Prabowo menyatakan, 'Saya bicara dengan tokoh bangsa.' Artinya betul-betul Jonan ini diperhitungkan sekali oleh Presiden Prabowo terkait kontroversi kasus kereta cepat Whoosh. Jonan selama ini adalah tipikal figur yang betul-betul bertolak belakang dengan program kereta cepat Jakarta Bandung. dia tidak setuju itu," kata Selamat saat bicara di Youtube Forum Keadilan TV, tayang Rabu (5/11/2025).

Selamat juga melihat kehadiran Jonan di Istana sekaligus menyingkirkan sosok penasihat lain yang sudah lebih dulu berada di lingkar Istana, di antaranya Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Presiden Prabowo itu ingin mendengar lebih banyak mendengar masukan dari Jonan ketimbang yang lain, figur-figur kontroversi seperti apa misalnya, seperti Luhut Binsar Pandjaitan misalnya, itu kan tidak dipanggil untuk mendengarkan. Jadi publik melihat bahwa oh ini Jonan ini memang figur yang patut didengar."

"Bahwa pemerintah Prabowo akan mengambil keputusan yang lebih matang," kata Selamat.

Akademikus Universitas Nasional itu juga membaca motif Prabowo untuk menjadikan Jonan sebagai bidak alias orang kepercayaan barunya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved