Viral di Media Sosial

Pernyataan Cucun Syamsurijal Soal Ahli Gizi Viral, Dj Donny Geram: Mau Ikut Gaya Mulyono Lu!

Konten kreator, DJ Donny, melontarkan kritik pedasnya terhadap pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal yang viral.

|
Kompas.com/Shela Octavia dan Tangkapan layar Instagram
KRITIK KERAS - Konten kreator, Dj Donny menanggapi terkait pernyataan viral Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal soal ahli gizi. (Kompas.com/Shela Octavia dan Tangkapan layar Instagram ). 

"Saya enggak suka anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang. Pembuat kebijakan itu saya," ujar dia.

Dalam video yang beredar, Cucun juga mengatakan bakal mengubah diksi "ahli gizi" dalam program MBG menjadi "tenaga yang menangani gizi". 

"Tidak perlu ahli gizi. Cocok enggak? Nanti saya selesaikan di DPR," kata Cucun, dalam rekaman tersebut.

Dia menyebut bahwa tenaga pengganti ahli gizi dapat berasal dari lulusan SMA yang mengikuti pelatihan tiga bulan.

"Nanti tinggal ibu Kadinkes melatih orang. Bila perlu di sini, di kabupaten itu, punya anak-anak yang fresh graduate, anak-anak SMA cerdas, dilatih sertifikasi, saya siapkan BSNP. Program MBG tidak perlu kalian yang sombong seperti ini," ucap Cucun.

Klarifikasi Cucun

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan permohonan maaf terkait polemik responsnya terhadap usulan peserta forum konsolidasi SPPG MBG se-Kabupaten Bandung.

Politikus PKB itu menerangkan, respons tersebut disampaikannya untuk meluruskan pembahasan soal usulan tidak lagi menggunakan istilah “ahli gizi” dalam proses rekrutmen petugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Saya sudah sampaikan di media sosial saya. Bahkan, semalam kita diskusi sama Ketua Persagi. Pemikiran-pemikiran beliau luar biasa tadi dibahas di sini. Tadi juga di awal pertemuan sudah kita sampaikan,” ujar Cucun, usai pertemuan tertutup dengan perwakilan BGN dan Persatuan Ahli Gizi (Persagi) di Gedung DPR RI, Senin (17/11/2025).

Cucun menerangkan, persoalan tersebut sebetulnya bermula dari pembahasan di Komisi IX DPR RI.

Ketika itu, pemerintah dan DPR berupaya mencari solusi atas kelangkaan tenaga ahli gizi dan tenaga lain seperti akuntan.

Dari situ, kata Cucun, muncul masukan agar dilakukan perubahan istilah dari ahli gizi menjadi quality control atau 'pengawas makanan bergizi', dengan maksud mempermudah pencarian petugas.

“Teman-teman ahli gizi ini sudah tahu di bawah. Menyampaikan usulan, ada kalimatnya enggak sedikit, jangan pakai embel-embel apa? Ahli gizi, kalau memang mau diganti,” kata Cucun.

Menurut Cucun, respons yang disampaikannya tersebut justru ingin mengingatkan dampak dari penghilangan nomenklatur tersebut.

Di antaranya berpotensi membuka jalan bagi pihak yang tidak memiliki kompetensi gizi untuk memasuki ruang profesi tersebut.

“Kalau mau diganti, jangan pakai embel-embel ahli gizi. Kita respons, kita akan bawa, kalau memang misalkan seperti ini, nanti justru profesinya yang akan tereliminir sama yang profesi-profesi lain,” kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved