Roy Suryo Cs Tersangka
PSI Dinilai Ikut Campur Kasus Ijazah Jokowi, Kubu Roy Suryo Cs Heran: Perkara Jadi Melelahkan
Kubu Roy Suryo Cs mengaku heran langkah PSI yang ikut campur di tengah kisruh kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Fakta Singkat:
TRIBUNJAKARTA.COM - Kubu Roy Suryo Cs mengaku heran dengan langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ikut campur di tengah kisruh kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Dokter Tifa bersama Pakar Telematika Roy Suryo dan Rismon Sianipar yang menjadi tersangka kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Kuasa Hukum Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinudin melihat keterlibatan PSI justru membuat isu ini semakin berlarut-larut.
Padahal, peran partai yang dipimpin putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep tidak dibutuhkan.
"Perkara ini menjadi lama panjang dan melelahkan, menguras energi anak bangsa bahkan belakangan partai yang bernama PSI ikut-ikutan nimbrung, ikut mengulurkan tenaganya padahal juga tidak dibutuhkan dalam kasus ini," katanya seperti dikutip dari KompasTV pada Rabu (19/11/2025).
Banyak Dibaca:
Dibandingkan dengan Arsul Sani
Khozinudin lalu membandingkan sikap Hakim Mahkamah Konstitusi, Arsul Sani, yang menurutnya telah memberikan teladan.
Meski tidak ada kewajiban hukum bagi Asrul Sani untuk menunjukkan dokumen pendidikannya, sang hakim tetap bersedia menampilkan ijazahnya secara terbuka agar polemik tidak berkepanjangan.
"Seorang hakim mahkamah konstitusi Pak Arsul Sani telah memberikan contoh teladan yang sangat apik sekali ya sikap seorang negarawan terlepas tidak ada kewajiban hukum bagi Pak Arsul Sani menunjukkan itu dan tidak ada hak juga untuk publik menuntut untuk menunjukkan tetapi hakim mahkamah konstitusi dengan legowo memberikan teladan yang baik, sehingga persoalan itu tidak perlu menguras energi anak bangsa dan tidak perlu melibatkan PSI untuk nimbrung di kasusnya Pak Asrul Sani," jelasnya.
Sikap Jokowi yang seakan mengelak ketika diminta untuk menunjukkan ijazahnya membikin polemik kian panjang.
"Pangkalnya adalah karena adanya egoisme seorang Joko Widodo yang berulang kali diminta untuk menunjukkan ijazahnya, selalu berdalih apa kewenangan rakyat untuk meminta dan apa kewajiban saudara Joko Widodo untuk memperlihatkan itu kepada rakyat," jelasnya.
Ia melihat langkah Jokowi justru keliru lantaran bukannya meredakan polemik justru malah melakukan kriminalisasi terhadap rakyatnya yang kritis.
"Cara yang ditempuh Joko Widodo ini lah yang keliru begitu, ingin meyakinkan publik ijazah saudara Joko Widodo asli, tapi caranya dengan memenjarakan rakyatnya, memenjarakan anak bangsa yang berusaha menggunakan nalar kritis untuk meneliti," pungkasnya.
Pernyataan PSI
Sementara itu, politisi PSI Faldo Maldini menanggapi sikap Jokowi yang dibandingkan dengan sikap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani dalam menghadapi tudingan ijazah palsu.
Sama-sama dipertanyakan keabsahan ijazahnya, Jokowi memiliki sikap yang berbeda dengan Arsul.
Sejak polemik ijazahnya mencuat pertama kali pada 2022 silam, ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka itu sama sekali belum pernah menunjukkan ijazah, termasuk ijazah S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dipermasalahkan oleh Roy Suryo c.s.
Sementara, Arsul Sani tak menunggu waktu lama dalam menunjukkan ijazah asli, transkrip nilai, hingga foto wisuda pencapaian gelar doktoralnya.
Ketika itu, hakim kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 8 Januari 1964 ini hendak dilaporkan kepada Bareskrim Polri oleh Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi karena dugaan penggunaan ijazah doktor palsu pada Jumat (14/11/2025).
Dalam konferensi pers di Gedung Mahkamah Konstitusi, Senin (17/11/2025) lalu, Arsul mengungkap, gelar doktor ia dapatkan dari Collegium Humanum (CH) atau Warsawa Management University, sebuah universitas swasta di Polandia pada 2020.
Bahkan, Arsul juga mengaku perjalanan studi doktoralnya terbilang panjang, hingga 11 tahun, dan sempat pindah universitas sehingga ia sempat berkelakar panjangnya lama studi ini tidak boleh ditiru.
“Saya ini termasuk doktor yang cukup lama, jangan ditiru, lah. 2011 sampai selesai baru Juni, kalau dihitung total ini ya 2022, 11 tahun,” kata Arsul Sani di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin.
Sementara, disertasi yang ia tulis berjudul "Re-examining the considerations of national security interests and human rights protection in counter-terrorism legal policy: a case study on Indonesia with focus on post Bali-bombings development".
Arsul menerima ijazahnya langsung saat prosesi wisuda doktoral pada Maret 2023 di Warsawa, yang dihadiri juga oleh mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Anita Lidya Luhulima.
Ia pun menunjukkan foto wisudanya. Hal itu pun ditanggapi Faldo Maldini yang resmi bergabung ke PSI pada 27 Oktober 2019.
Faldo menyinggung logika terbalik ketika menanggapi soal Jokowi harus menunjukkan ijazahnya, sebagaimana yang dilakukan Arsul Sani.
Menurut mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (Wasekjen PAN) ini, jika Jokowi yang dituduh ijazahnya palsu harus melakukan pembuktian, itu adalah logika yang aneh.
Sebab, kata Faldo, yang menuding ijazah Jokowi palsu-lah yang seharusnya membuktikan.
"Logikanya begini, 'Anda yang nuduh, kenapa Anda harus meminta kita yang buktiin?' Gitu loh. Makanya proses ini ada dan berjalan. Ini kan logikanya kebalik," ucap Faldo dalam tayangan Kompas Petang yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Rabu (19/11/2025).
"Misal nih, Anda saya tuduh maling roti, tapi ini nggak ada, justru harusnya saya yang buktikan bahwa Anda lagi maling," imbuhnya dikutip dari Tribunnews.com.
"Kasus ini begitu, Jadi, ini aneh sekali logikanya, orang yang dituduh harus membuktikan," tuturnya.
Selanjutnya, Faldo menyebut, dalam perkara keabsahan ijazah Jokowi, yang palsu itu bukanlah ijazahnya, melainkan narasi-narasi yang bermunculan.
"Nah, ada proses hukum, jalani gitu. Jadi, sebenarnya, kalau melihat kasus ini, yang palsu itu bukan ijazahnya, tetapi narasi-narasi yang muncul ini yang palsu, gitu lho," katanya.
Berita Terkait
- Baca juga: Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Gaya Dokter Tifa Bak Superhero: Hati Kami Masih Percaya Prabowo
- Baca juga: 3 Pernyataan Dokter Tifa Usai Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Saya Siap Lahir Batin
- Baca juga: Kubu Roy Suryo, Tifa & Rismon Disamakan Tiroris, Pendukung Militan Jokowi Jalan Ngegas ke Polisi
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Roy Suryo
Ahmad Khozinudin
Jokowi
ijazah palsu
Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
TribunBreakingNews
| Roy Suryo Cs Tolak Mediasi Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Singgung Evaluasi Kinerja Polri |
|
|---|
| PSI Disemprot Pengacara Roy Suryo Cs: Main Nimbrung di Kasus Ijazah Jokowi, Perannya Gak Dibutuhkan |
|
|---|
| Sindir Jokowi, Kuasa Hukum Roy Suryo Cs: Arsul Sani Beri Teladan, Legowo Tunjukkan Ijazahnya |
|
|---|
| 6 Hari Usai Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Janji Dokter Tifa Singgung Langkah Prabowo |
|
|---|
| Sikap Jokowi di Polemik Ijazahnya Disorot: Rocky Gerung Bilang Kejam, Tim Bon Jowi Sebut Psikopat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ROY-SURYO-CS-KOMENTARI-PSI-Kuasa-Hukum-Roy-Suryo-Cs-Ahmad-Khozinudin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.