Gabriel Garcia Margquez, Novelis Hebat Yang Menderita di Akhir Hayatnya
Laman mesin pencari Google hari ini dihiasi oleh doodle pria berkumis. Siapakah pria itu? Mengapa sosoknya dipilih oleh Google?
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Cerita itu merupakan refleksi filsafat tentang hakikat waktu dan keterasingan.
Secara garis besar, karya-karya Gabriel Garcia Marquez sering mengangkat tema usia lanjut, kematian, dan penguburan.
Pada 1982, Gabriel Garcia Marquez menerima Penghargaan Nobel dalam Sastra.
Walau terdiagnosa kanker pada tahun 1999 energi besarnya untuk menulis tidak pernah padam.
Baca: Anies Baswedan: Penataan Trotoar Jalan Sudirman - MH Thamrin Akan Menjadi Ruang Ekspresi warga
Dikutip dari The Guardian, Gabriel masih sempat menulis memoar Living to Tell the Tale (2002).
Pada tahun 2004, Gabriel kembali menulis fiksi dengan melahirkan karya Memories of My Melancholy Whores.
Novel tersebut bercerita tentang seorang pria kesepian yang akhirnya menemukan makna cinta saat dia menyewa seorang pelacur perawan untuk merayakan ulang tahunnya ke 90.
Sepuluh tahun kemudia Gabriel meninggal, tepatnya pda tahun 2014.
Gabriel telah berjuang luar biasa keras melawan kanker limfatik yang dideritanya sejak tahun1999.
Pengobatan kanker diyakini telah mempercepat penurunan mentalnya.
Jaime García Márquez, Adik Gabriel menyatakan bahwa kematian karier Gabriel dimulai ketika ia menderita demensia.
"Dia memiliki masalah dengan ingatannya. [Demensia] ini membuat saya menangis karena merasa sangat kehilangan sosoknya," kata Jaime dikutip kembali dari The Guardian.
Dikutip dari Wikipedia, demensia merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang seringkali disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak.
Demensia adalah kumpulan penyakit dengan gejala-gejala yang mana mengakibatkan perubahan pada pasien dalam cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/gabriel_20180306_115754.jpg)