Sisi Lain Metropolitan
Cara Kerupuk Erna Jaya Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19: Jemput Bola Sampai Rumah Pejabat
Pagebluk Covid-19 yang menggebuk berbagai lini usaha, membuat pabrik kerupuk rumahan Erna Jaya harus mengubah strategi.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Pagebluk Covid-19 mengubah lini usaha, sehingga membuat pabrik kerupuk rumahan Erna Jaya mengubah strategi.
Tak bisa hanya mengandalkan pelanggan tetap, para pedagang kerupuk harus menjemput bola menawarkan kerupuk dengan sistem door to door.
Hanya dengan cara ekstrem itu, produksi kerupuk bisa tetap berjalan, pengusaha untung, pedagang tetap gajian, dan pelanggan bertambah.
Penerus usaha kerupuk Erna Jaya, Elfin Syahrul Anwar (35), mengatakan semenjak pandemi Covid-19, banyak pedagang kerupuknya kehilangan banyak pelanggan.
"Banyak pedagang yang enggak bisa jualan. Kan langganan mereka banyak dari perkantoran," cerita Elfin kepada TribunJakarta.com di kawasan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Bak Pesepakbola, Pedagang Kerupuk Punya Nilai Transfer Puluhan Juta: Skill-nya Kayak Messi-Ronaldo
"Sekarang ini masuk-masuk kantor enggak bisa. Jadi turunnya drastis banget. Malah sempat tiga bulan awal pandemi itu pendapatan nol sama sekali," kenang dia.
Elfin mengubah strategi untuk bersiasat di tengah kondisi pemasukan yang "beku" itu.

Ia memberikan modal kaleng kerupuk lagi kepada pedagang untuk mengambil jalur baru.
Target baru mereka adalah menyasar perumahan warga.
Baca juga: Bermula Dipikul Tahun 1965, Kriuk Renyah Kerupuk Erna Jaya sampai Dinikmati Para TKI di Thailand
Baca juga: Kelakuan Ayah yang Cabuli Putri Kandung di Koja Bikin Polwan Merinding: Lebih dari Binatang
Baca juga: Puluhan Tahun Jadi Penyidik PPA, Aiptu Veronica Tak Bisa Lupakan Kasus Memilukan di Cilincing
"Biasanya taruh kalengnya di perkantoran atau warung, sekarang ke kampung-kampung dan perumahan. Jadi kita langsung jemput bola ke penghuni rumah," jelasnya.
Mereka berkeliling membelah permukiman dengan sepeda menawarkan kaleng kerupuk ke rumah-rumah.
Sekalian basah kuyup, mereka juga menyasar perumahan kelas pejabat.
Baca juga: Tanjakan Cae Sumedang Kerap Makan Korban Jiwa, Tragedi 41 Tahun Silam Libatkan Group Kesenian Calung
Alhasil, banyak pedagang sukses memasukkan kaleng kerupuk ke perumahan.
Mereka menjadi ceruk baru bagi para pedagang kerupuk untuk mengail keuntungan.
