Kecelakaan Maut di Cibubur

Tak Cuma di Alternatif Cibubur, Turunan Maut Langganan Kecelakaan di Bekasi Juga Ada di Wilayah Ini

Turunan maut yang kerap jadi langganan kecelakaan di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat bukan hanya ada di Jalan Alternatif Cibubur.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Dua turunan di Kota Bekasi, Jawa Barat yang jadi lokasi rawan kecelakaan di Bekasi yakni turunan di Jalan Alternatif Cibubur (atas) dan Flyover Kranji (bawah). 

Kehadiran simpang Cibubur CBD lengkap dengan sarana traffic light diharapkan dapat mempermudah akses kendaraan. 

Jalan kawasan Cibubur CBD dibuka untuk umum, menjadi penghubung kendaraan dari Jalan Alternatif Cibubur ke Jalan Lurah Namat Jatirangga.

Kecelakaan maut Cibubur, tepat di lampu merah Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Barat, Senin (18/7/2022), diduga akibat rem blong truk Pertamina mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Kecelakaan maut Cibubur, tepat di lampu merah Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Barat, Senin (18/7/2022), diduga akibat rem blong truk Pertamina mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. (Kolase Tribunnews/ist)

Lokasi turunan rawan di Bekasi

Beberapa waktu lalu, kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Teguh Indrianto mengatakan, titik rawan kecelakaan di Bekasi lantaran kondisi turunan yang curam berada di jalan menurun Flyover Kranji Bekasi Barat, Jalan Sultan Agung arah Bekasi- Jakarta.

Di Flyover Kranji tersebut menjadi titik rawan kecelakaan lantaran terdapat tikungan tepat di bagian jalan yang menurun. 

"Paling utama biasanya ada di turunan-turunan flyover, seperti yang di turunan Kranji yang paling sering (kecelakaan), karena memang jalannya sudah menurun terus agak menikung," kata Teguh kepada TribunJakarta,com, Sabtu (22/1/2022). 

Proses Evakuasi Truk Kontainer terguling di Flyover Kranji Bekasi, Kamis, (31/10/2019).
Selain di Jalan Alternatif Cibubur, turunan Flyover Kranji juga jadi salah salah satu titik langganan kecelakaan di Bekasi. (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Meski begitu, Teguh menjelaskan kecelakaan lalu lintas kerap dipicu oleh tiga faktor, yakni human error (kesalahan manusia), kendaraan tidak laik serta infrastruktur jalan. 

"Ini menjadi tiga komponen yang tidak dipisahkan sebenarnya. Harapanya buat teman-teman driver, itu agar kalau misalnya merasa ada sinyal-sinyal mengantuk atau kecapekan, mendingan menepi dulu, istirahat sejenak, enggak usah dipaksakan," tandasnya. 

Baca juga: Seperti di Balikpapan, Jalanan Menurun Flyover Kranji di Bekasi Langganan Kecelakaan 

Ia pun mengimbau kepada pemilik kendaraan perusahaan ekspedisi untuk disiplin melakukan pengecekaan kelaikan jalan armadanya secara berkala. 

Sementara dari sisi pemerintah, lanjut Teguh, selama ini terus berupaya melakukan pemeliharaan infrastruktur jalan secara berkala, seperti perbaikan jalan berlubang. 

"Jadi pesannya enggak hanya untuk pengendara saja, semua komponen bisa saling untuk menciptakan lalu lintas yang lebih tertib lancar dan selamat," tegasnya. 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved