Ayah Bunuh Anak di Depok
Ayah di Depok Masih Asyik Ngobrol Bareng Keluarga, 10 Jam Kemudian Berubah Bringas Bunuh Anaknya
Terungkap gelagat seorang ayah bernama Rizky di Depok 10 jam sebelum menghabisi anaknya dan membuat sang istri kritis di rumah sakit.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Nia Islamia sempat dijenguk Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar di Rumah Sakit Sentra Medika, Kota Depok, Selasa (1/11/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

Sesampainya di RS, Imran Edwin Siregar langsung ke ruang tempat korban tengah di rawat untuk melihat kondisi korban yang hingga kini mendapat perawatan intensif.
Selama di RS, Imran Edwin Siregar juga sempat bertemu dengan pihak keluarga korban dari kejadian mengerikan tersebut.
Imran pun turut menyampaikan berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa korban.
"Semoga korban diberikan ketabahan dan kesabaran serta lekas diberikan kesembuhan," ucap KBP Imran Edwin Siregar.
Kronologi
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, kronologi kasus ayah bunuh anak di Depok ini bermula ketika salah seorang saksi yang merupakan anggota keluarga korban mendengar teriakan histeris dari lantai dasar.
Saksi yang berada di lantai dua rumah tersebut tak berani turun lantaran pelaku yang membabi buta.
"Awalnya saksi yang ada di lantai dua rumah ini mendengar suara teriakan dari korban, kemudian saksi turun ke bawah menolong korban. Namun, karena pelaku saat itu sedang membabi buta, jadi saksi tidak berani turun," kata Yogen di lokasi kejadian, Selasa (1/11/2022).
Lalu, ketika pelaku sudah keluar rumah, baru lah saksi turun ke bawah untuk membantu korban ke rumah sakit.
Yogen mengatakan pelaku membabi buta korban menggunakan senjata tajam jenis parang.
Baca juga: Beberapa Hari Sebelum Bunuh Anak di Depok, Rizky Noviyandi Achmad Posting Foto Manis Korban di FB
Akibat sabetan parang tersebut, sang putri kandung mengalami luka bacokan di sekujur tubuh.
"Jadi kalau dilihat dari luka sadis ya, ada beberapa luka bacokan dan jari yang terputus, kami masih tunggu hasil visum dari rumah sakit," ungkap Yogen.
"Untuk anak luka bacok pada bagian kepala, tangan, dan beberapa jari terputus, mata, leher, dan banyak darah, diduga meninggal karena kehabisan darah," sambungnya.
Dikatakan Yogen, anak pelaku meninggal karena kehabisan darah usai menerima banyak sabetan senjata tajam di tubuhnya.
Kondisi serupa pun dialami sang istri yang kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.