Komisi D Masih Terus Rayu PUPR agar Mau Serahkan 3 Tower Wisma Atlet untuk Pemprov DKI Jakarta

Ida mengatakan, tiga tower wisma atlet yang dimintanya dari Kementerian PUPR untuk dibangun Rusunawa dengan tarif murah dan Rumah Sakit Anak.

HandOut/Istimewa
Tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 atau RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Komisi D DPRD DKI Jakarta masih terus merayu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar mau memberikan tiga tower Wisma Atlet Kemayoran kepada Pemprov DKI Jakarta.

"Saya sudah ketemu Pak Basuki (Menteri PUPR) dan ternyata Pak Basuki sudah rapat dengan Mensesneg karena ternyata tanah Setneg jadi mereka sedang memproses mekanismenya dan sebagainya, merekalah itu urusan mereka," ujar Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah saat dihubungi, Selasa (28/2/2023).

Ida mengatakan, tiga tower wisma atlet yang dimintanya dari Kementerian PUPR untuk dibangun Rusunawa dengan tarif murah dan Rumah Sakit Anak.

"Dari tiga (tower) itu yang satu itu 31 atau 32 (lantai) saya lupa dan ada yang hanya 18 lantai. 

Yang 18 saya berharap bisa menjadi RS anak. Jadi dua tower untuk rusunawa dan satu tower saya berharap sebagai rumah sakit anak," papar Ida.

Sementara itu, ujar Ida, Basuki juga berharap tower lainnya di wisma atlet bisa digunakan sebagai hunian para PNS yang rumahnya di wilayah Bodetabek agar tak terlalu jauh ke kantornya di Jakarta.

"Mudah-mudahan berhasil doain aja. Saya tidak bosan-bosan kalau ketemu mereka "Ayo dong pak plis buat rakyat Jakarta"," ujar Ida.

Wacana soal keinginan agar Pemprov DKI Jakarta bisa mengelola wisma atlet pernah diungkapkan Ida saat memimpin rapat antara Komisi D dengan sejumlah dinas di jajaran Pemprov DKI Jakarta membahas mengenai pembebasan tanah di APBD 2023.

Baca juga: Daripada jadi Sarang Hantu, Wisma Atlet Kemayoran Diminta Dikelola Pemprov DKI

Kata Ida, wacana tersebut sudah pernah diungkapkannya sejak era Sekda Saefullah.

"Saya sudah diskusi dengan Pak Saefullah. Baru tahap diskusi lalu covid, akhirnya dipakai covid," katanya.

Karenanya, politikus PDIP itu menyebut saat ini adalah waktu yang tepat bagi Pemprov DKI Jakarta untuk membuka pembicaraan dengan pemerintah pusat untuk mengelola wisma atlet.

Hal itu seiring sudah dihentikannya operasional wisma atlet sebagai rumah sakit darurat Covid-19.

"Sekarang Ini pak mumpung saya ingat, saya pikir tidak ada salahnya juga Pemda DKI memproses itu untuk kita minta," kata Ida.

Ia menginginkan wisma atlet nantinya bisa dimanfaatkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk menjadi rumah susun dan rumah sakit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved