Nasib Warga Tangerang yang Rumahnya Tiba-tiba Roboh: Sebulan Ngontrak Dibayarin Pemerintah

Tati dan anaknya bisa tinggal di kontrakan sembari menunggu pemerintah untuk membangun kembali rumahnya yang sudah tidak berbentuk.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Rumah milik Tati dan Sintia roboh di Jalan Sutopo, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang itu tiba-tiba roboh saat gerimis siang tadi, Jumat (10/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang melalui kecamatan setempat bakal membiayai warga yang rumahnya mendadak roboh untuk tinggal dikontrakan setempat.

Sebagaimana diketahui, sebuah rumah warga Kota Tangerang roboh sampai porak-poranda secara tiba-tiba siang tadi, Jumat (10/3/2023) siang.

Rumah yang ditinggali oleh seorang wanita lanjut usia bernama Tati di Jalan Sutopo, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang itu tiba-tiba roboh saat gerimis siang tadi.

Dari kejadian yang mengagetkan warga sekitar itu, penghuni rumah bernama Tati mengalami luka di kakinya karena terjepit reruntuhan puing.

Camat Tangerang, Yudi Pradana meyakinkan kalau pihaknya akan membantu Tati dan Sintia anaknya untuk tinggal di kontrakan sekitar tanpa harus membayar.

Tati dan anaknya bisa tinggal di kontrakan sembari menunggu pemerintah untuk membangun kembali rumahnya yang sudah tidak berbentuk.

Baca juga: Rumah di Tangerang Tiba-tiba Roboh Porak-poranda Timpa Wanita Lansia

"Kami sudah janji bahwa selama sebulan ini kita tanggung tempat tinggalnya di kontrakan. Jadi, dalam waktu sebulan ini Insha Allah rumahnya akan segera diperbaiki," ujar Yudi, Jumat (10/3/2023).

Pasalnya, milik Tati ini sejatinya sudah menjadi sasaran program bedah rumah pada tahun 2022.

Namun, karena efek domino pandemi Covid-19 membuat semua program molor.

"Kita akan coba dorong dari program bedah rumah, karena memang ini rumah yang sudah diusulkan untuk bedah rumah, tapi memang tahun kemarin terkendala, tapi tahun ini sudah diprogramkan," beber Yudi.

Baca juga: Korban Pemalakan Preman di Tomang Belum Lapor Polisi, 4 Pelaku Bakal Diserahkan ke Dinsos Jakbar

Yudi mengungkapkan, penyebab rumah ini roboh karena tekanan dari air hujan.

"Kejadiannya saat Jumatan tadi kondisi hujan, ada tekanan hujan, makanya roboh," ungkapnya.

Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Hanya saja, Tati, seorang nenek dari keluarga korban mengalami luka.

"Kalau korban jiwa tidak ada. Yang di rumah ada dua kartu keluarga (KK) dengan tujuh anggota keluarga. Semuanya dalam kondisi selamat. Kita evakuasi langsung ke rumah pak RW," jelasnya.

Anak dari Tati, Sintia Dewi (50) mengaku kaget tiba-tiba rumah yang sudah membesarkannya itu mendadak roboh tanpa sebab yang pasti.

"Enggak (tahu sebabnya), makanya saya heran waktu hujan gede, gledek gede yang kemarin-kemarin enggak ada apa-apa," keluh Sintia di lokasi.

"Pas ini kan hujan tengah hari doang ya, kok langsung begini loh (roboh)," lanjut dia lagi.

Rumah milik Tati dan Sintia di Jalan Sutopo, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang itu tiba-tiba roboh saat gerimis siang tadi, Jumat (10/3/2023).
Rumah milik Tati dan Sintia di Jalan Sutopo, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang itu tiba-tiba roboh saat gerimis siang tadi, Jumat (10/3/2023). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Menurutnya, sang ibu tidak mengalami luka yang serius hanya di bagian kaki karena tertimpa kayu-kayu di rumahnya.

Ibunya yang bernama Tati pun sudah langsung dilarikan ke rumah sakit oleh pihak Kecamatan Tangerang untuk perawatan.

"Langsung dievakuasi, sekitar 15-20 menit. Langsung ditolong sama saudara saya yang pojok, digotong sama keponakan dan anak saya," papar Sintia.

Pasalnya, rumah Sintia dan Sintia sudah pernah dibedah rumah oleh pihak Pemerintah Kota Tangerang pada tahun 2010 silam.

Sebab rumah yang ditinggali Tati selama puluhan tahun tersebut memang semi permanen dan berada di dalam gang sempit.

"saya kan RT, rumah ini kan semi permanen, sudah pernah dibedah dua kali, tapi itu tidak menyeluruh, tapi merapikan doang,

"2010 (bedah rumah), rumah ini kan semi permanen, sudah pernah dibedah dua kali, tapi itu tidak menyeluruh, merapikan doang," tutur Sinta.

Baca juga: UI Akui Anak Kepala Bea Cukai Makassar Mahasiswi Baik, Di Luar Viral Karena Pamer Kekayaan

Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, reruntuhan atap dan tiang-tiang rumah milik Sintia sudah dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang bersama perangkat pemerintahan setempat.

Hanya masih menyisakan beberapa sampah bekas reruntuhan dan perabot rumah yang rusak sudah tidak bisa diselamatkan lagi.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved