Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan

Siswa SMA yang Jalan Kaki 16 Km untuk Sekolah Ternyata Dikasih Ongkos 10 Ribu Tiap Hari, Untuk Apa?

Jika pulang pergi Viky jalan kaki, maka jarak yang ditempuhnya bersekolah sejauh 16 kilometer.

|
Tangkapan layar TikTok @terdalam_
Terkuak sosok Viky siswa SMA yang ditemukan pingsan saat jalan kaki sepulang sekolah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sisi lain Viky, siswa SMA di yang tinggal di Daerah Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) viral di media sosial, akhirnya terkuak.

Ternyata, di balik jalan kaki jarak jauh yang dilakoninya untuk menimba ilmu, bukan karena dirinya tak memiliki ongkos.

Orang tua di rumah memberikan Viky sangu Rp 10 ribu tiap berangkat sekolah.

Sebelumnya, Viky viral lantaran belum lama ini dia kedapatan pingsan di daerah Simpang Gaplek Pamulang.

Saat itu, Viky direkam orang yang mendapatinya pingsan dan mengaku pusing karena kelelahan jalan kaki sepanjang delapan kilometer dari sekolahnya di Bojongsari, Depok.

Jika pulang pergi Viky jalan kaki, maka jarak yang ditempuhnya bersekolah sejauh 16 kilometer.

Video Viky tengah mengurut-urut kepalanya karena pusing dan ditanyai beberapa orang itu akhirnya viral di media sosial.

Sejumlah akun Instagram mengunggahnya. Bahkan di TikTok, akun bernama @terdalam_ sampai mendapat jutaan penonton berkat video Viky.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan juga turut turun langsung menyambangi Viky di rumahnya.

Pilar mengunggah video pertemuannya dengan Viky di akun Instagramnya @pilarsaga_official pada Minggu (21/5/2023).

Pilar memberi sepeda hingga mengarahkannya ke program beasiswa Dinas Pendidikan Tangsel untuk membantu kuliahnya kelak.

Ternyata Viky selama ini sudah jalan kaki untuk pergi dan pulang sekolah selama dua tahun.

Baca juga: Viky Siswa SMA yang Pingsan Usai Jalan Kaki 16 Km Ternyata Dapat Jajan, Omongan Tetangga Terbukti?

Di sisi lain, Viky bukan tak punya uang, ia diberi ongkos orang tuanya Rp 10 ribu setiap berangkat sekolah.

Hal itu diungkapkan Lurah Cipayung, Darwin Sopian yang telah mendatangi rumah Viky dan berbincang denga orang tuanya menindaklanjuti video viral itu.

"Saya sehari sebelumnya (mendampingi Wakil Wali Kota Pilar) udah ke situ sama Pak Camat."

"Ya gimana, menurut pengakuan orang tuanya memang dia sekola sudah dua tahun jalan kaki."

"Sebenarnya mah dikasih ongkos Rp 10 ribu, cuma duit dipakai buat apa kali ya, jajan kali ya, makan Indomie kata dia, akhirnya dia bela-belain jalan kaki," kata Darwin saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (23/5/2023).

Darwin mendengar sendiri kelakar orang tua Viky yang menyebut anaknya memiliki kaki panjang sehingga bisa jalan cepat.

"Ya begitu menurutnya. jalannya cepet dia mah Pak, orang anaknya tinggi. Tapi katanya sih diongkosin Rp 10 ribu," ujar Darwin.

Meski sudah mendengar kisah jalan kaki itu, Darwin mengatakan, Viky tidak memberi tahu nama sekolahnya.

"Makanya pas ditanya (SMAnya?), di Bojongsari, Bojongsari saja. Saya bilang sekolah kan ada namanya, apa namanya. Enggak tahu dia juga, ditanya, Bojongsari aja. Kan sekolah ada namanya yak," ujar Darwin.

Meski dikabarkan ekonominya pas-pasan, keluarga Viky nyatanya tak pernah mengajukan diri sebagai penerima bantuan.

"Emang dia enggak pernah mengajukan. Mungkin waktu itu usahanya emang enak kata dia, 'dulu usaha saya enak Pak bisa bangun rumah gini-gini' kan gitu,"

"Kalau dia mau mengajukan ke RT kan bisa saja, cuma dia orangnya kan tertutup. Orang tuanya jarang keluar. Pas saya tanya lingkungan, dia menyendiri aja gitu, Pak RT kan enggak tahu," kata Darwin.

Baca juga: Pekerjaan Sampingan Viky Anak SMA yang Pingsan Jalan Kaki ke Sekolah, 6 Jam Kerja Diupah Rp20 Ribu

Dalam kunjungannya ke rumah keluarga Viky, Darwin mengaku memberikan bantuan berupa beras 50 kilo.

"Saya sudah bantu beras yang 50 kilo, Pak Camat juga ngasih uang buat istrinya,"

"Kemarin Pak Wakil ngasih sepeda. Jadi intinya dia mau sekolah nanti dibantu di universitas, dia mah senanngnya IT, jadi di UT nanti mungkin Pak Wakil kerja samanya," ucap Darwin.

Di sisi lain, Viky sempat bercerita mengenai sikap teman-temannya yang melihat dirinya berjalan kaki 16 Kilometer ke sekolah.

Ia mengakui banyak teman meledek meskipun ada pula yang bersikap baik kepada dirinya.

Namun, Viky tidak menanggapi ledekan teman-temannya. Ia juga tidak marah mendengar ledekan tersebut.

Viky harus menempuh jarak nyaris 16 Km pulang pergi demi menuntut ilmu.

Di media sosial viral seorang siswa SMA bernama Viky pingsan diduga karena kelelahan seusai berjalan kaki sepulang sekolah. Viky mengaku hal tersebut dilakukan karena ia tak memiliki ongkos. Rupanya fakta berbeda diuraikan oleh Lurah Cipayung, Kecamatan Ciputat Darwin Sopian.
Di media sosial viral seorang siswa SMA bernama Viky pingsan diduga karena kelelahan seusai berjalan kaki sepulang sekolah. Viky mengaku hal tersebut dilakukan karena ia tak memiliki ongkos. Rupanya fakta berbeda diuraikan oleh Lurah Cipayung, Kecamatan Ciputat Darwin Sopian. (Tangkapan layar di TikTok)

Selama dua tahun, Viky yang tinggal di Ciputat terpaksa berjalan kaki ke sekolah di daerah Bojongsari Lama.

Bukan tanpa alasan, Viky mengaku hal tersebut dilakukan karena ia tak memiliki ongkos.

Kepada TikTokers dengan akun @terdalam_, Viky mengaku teman-temannya berperilaku baik.

Namun ada juga yang tidak.

"Ada yang baik ada yang enggak," ucap Viky.

"Biasa kayak banyak yang ngeledekin," kata Viky.

"Tapi Viky diam saja, enggak apa-apa," imbuhnya.

Lalu Viky mengatakan meski ia kerap menunggak bayaran, namun guru-guru dan kepala sekolahnya bisa mengerti.

"Guru-guru baik," ucap Viky.

Kisah Viky sampai ke telinga Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan.

Dikutip dari Instagram pribadinya, Pilar langsung mengunjungi Viky di rumahnya.

 

 

"[AKHIRNYA BERTEMU Viky, ANAK HEBAT DARI CIPUTAT YANG SEMANGAT BERJALAN KAKI UNTUK SEKOLAH]" tulis Pilar di caption sembari mengunggah video bersama Viky dikutip TribunJakarta.com, Senin (22/5/2023).

Pilar bercerita, ia menemui Viky dan orangtuanya di rumah.

"Alhamdulillah kondisi Viky sehat, dan saya sempat berbincang juga dengan orang tuanya di rumahnya," kata Pilar.

"Namun awalnya Viky masih sungkan untuk didokumentasikan secara langsung, karena kemarin sempat terjadi kesalahpahaman," sambungnya.

Pilar sempat bertanya mengapa Viky harus sekolah di Bojongsari sedangkan rumahnya di Ciputat.

Rupanya, Viky memiliki alasan pribadi yang tak bisa diceritakan ke publik.

Baca juga: Siswa SMA Pingsan Usai Jalan 16 Km ke Sekolah, Tetangga Kuak Fakta Berbeda: Punya Kontrakan 4 Pintu

Dalam kesempatan tersebut, Pilar akhirnya menawarkan program beasiswa Perguruan Tinggi S1 dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan untuk Viky melanjutkan studinya.

Viky rupanya menerima tawaran tersebut.

Sembari berkuliah, nantinya Viky bakal bekerja sampingan untuk membantu ekonomi keluarga.

"Dan Viky sangat senang sekali menerima tawaran tersebut, dan bertekad untuk menyelesaikan studi nya sampai lulus dengan hasil yang baik. Disamping ia juga sambil bekerja untuk bisa membantu ayahnya," tulis Pilar.

"Kamipun melalui Dinas Pendidikan akan memperhatikan pendidikan kedua adiknya yang masih bersekolah, agar tidak putus sekolah. Dan bisa menamatkan pendidikannya dengan baik," sambungnya.

TribunJakarta.com sudah mencoba mewawancarai langsung Viky, namun pihak keluarganya belum berkenan.

"Iya belum bisa ditemui, habis viral-viral itu kan jadi belum bisa ditemui," katanya di lokasi, Selasa (23/5/2023).

Ia mengaku masih salah satu satu anggota keluarga Viky. Kendati demikian, ia juga belum bisa memberi keterangan terkait viralnya Viky.

"Saya harus rembukan dulu sama keluarga yang lain, sama Viky juga. Takutnya kan nanti saya salah-salah ngomong," tuturnya.

"Gini saja, saya minta nomor kontak mas. Nanti kalau sudah rembukan saya hubungi lagi gimana," sambungnya lagi.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved