Viral di Media Sosial

Viral Mahasiswa KKN Diusir Imbas Sindir Fasilitas Desa, Ini Isi Sindirannya!

Pihak kampus Universitas Negeri Padang mengakui keteledoran sejumlah mahasiswi yang sedang menjalani KKN di Bungus Teluk Kabung.

|
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Video sejumlah mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terang-terangan mengkritik fasilitas desa tempat mereka melakukan KKN, yakni di Bungus Teluk Kabung, Sumatera Barat, viral di media sosial. Dampaknya, mereka diusir dari desa tersebut.  

Pihak kampus Universitas Negeri Padang mengakui keteledoran sejumlah mahasiswi yang sedang menjalani KKN di Bungus Teluk Kabung.

Video sejumlah mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Padang (UNP) terang-terangan mengkrititisi fasilitas desa tempat mereka melakukan KKN, yakni di Bungus Teluk Kabung, Sumatera Barat, viral di media sosial. Dampaknya, mereka diusir dari desa tersebut.
Video sejumlah mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Padang (UNP) terang-terangan mengkrititisi fasilitas desa tempat mereka melakukan KKN, yakni di Bungus Teluk Kabung, Sumatera Barat, viral di media sosial. Dampaknya, mereka diusir dari desa tersebut. (Istimewa)

Sekretaris UNP Erianjoni mengatakan, mestinya hal tersebut tidak terjadi.

Menurutnya, bila ada permasalahan atau hal-hal lain yang dialami di lokasi KKN, mahasiswa mesti mengkomunikasikannya dengan dosen pembimbing lapangan (DPL).

Selain DPL, kata dia, UNP juga punya wadah lain untuk komunikasi mahasiswa yaitu unit pelaksana pusat KKN.

"Ini memang keliru. Mahasiswa kita harus diberi pembelajaran, tidak semua harus semuanya lewat media sosial, kan ada wadah komunikasinya, DPL dan unit pelaksana pusat KKN," kata Erianjoni kepada TribunPadang.com, Minggu (25/6/2023).

"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima. Menyangkut nama daerah tentu sensitif," ujar dia.

Baca juga: Ini Tampang Seniman Tato yang Olesi dan Paksa Pacar Makan Kotoran Usai Diselingkuhi

Selain itu, Erianjoni menilai sejumlah mahasiswi itu juga belum siap untuk bisa memahami masyarakat dan daerah setempat.

"Jadi, ya mereka (warga) tak terima, mereka (mahasiswa KKN) posting di media sosial kekecewaannya karena harapan yang diharapkan tak terjadi. Fasilitas yang mereka harapkan tidak dapat, sementara mereka harus bayar. Barangkali anak KKN ini juga cemburu di daerah lain ada yang tidak bayar," tutur dia.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved