Viral di Media Sosial

Viral Mahasiswa KKN Diusir Imbas Sindir Fasilitas Desa, Ini Isi Sindirannya!

Pihak kampus Universitas Negeri Padang mengakui keteledoran sejumlah mahasiswi yang sedang menjalani KKN di Bungus Teluk Kabung.

|
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Video sejumlah mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terang-terangan mengkritik fasilitas desa tempat mereka melakukan KKN, yakni di Bungus Teluk Kabung, Sumatera Barat, viral di media sosial. Dampaknya, mereka diusir dari desa tersebut.  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Video sejumlah mahasiswa yang sedang lakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tengah viral di media sosial.

Di-respost oleh sejumlah akun, para mahasiwa ini viral lantaran secara terang-terangan mengkritik desa tempat mereka melakukan KKN, yakni di Bungus Teluk Kabung.

Alhasil, para mahasiswa yang diketahui berasal dari Universitas Negeri Padang (UNP) diusir oleh warga hingga dosen pembimbing mereka dipanggil oleh pihak desa.

Lantas apakah isi percakapan para mahasiswa ini?

Merujuk pada video yang beredar, para mahasiswa ini membuat video berisi konten sindiran mengenai fasilitas di desa tersebut.

Wanita yang memegang kamera lebih dulu memulai konten dengan membuka percakapan.

Baca juga: Terkuak Profesi Pria yang Viral Nyolot Saat Ditegur Merokok Sambil Berkendara, Ternyata Bukan Polisi

Kemudian dilanjut dengan sahutan dari para rekan lainnya dengan isi konten menyindir.

"Kalian libur semester? Mana maen. KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanah Datar, lima puluh. Kota? Bungus lah, air gak ada, mandi di musala. Diusir? Ngontrak bayar pula," ujar para mahasiswa ini dikutip Senin (26/6/2023).

Tak lama mereka dikumpulkan dan disidang oleh para warga setempat.

Terlihat ada seorang dalam video yang sedang memberi arahan kepada mereka dan mengingatkan perihal perilaku mereka itu.

Baca juga: Dipukul Tante Gara-gara Lulus SNBT, Wanita Nekat Pulang Kampung dan Tahan Lapar Selama Perjalanan

"Adik-adik dianggap tidak ada membawa perubahan, sampai nanti ada penyelesaiannya oleh dosen pembimbingnya kepada kami, kepada Bapak Camat dan Lurah.

Jadi itu keputusannya, karena untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan, karena pasti ada warga yang membaca itu, karena ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah," jelas pria tersebut.

Klarifikasi

Dilansir dari serambinews.com, kampus UNP angkat bicara terkait sejumlah mahasiswi tengah KKN di Bungus Teluk Kabung Kota Padang.

Pihak kampus Universitas Negeri Padang mengakui keteledoran sejumlah mahasiswi yang sedang menjalani KKN di Bungus Teluk Kabung.

Video sejumlah mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Padang (UNP) terang-terangan mengkrititisi fasilitas desa tempat mereka melakukan KKN, yakni di Bungus Teluk Kabung, Sumatera Barat, viral di media sosial. Dampaknya, mereka diusir dari desa tersebut.
Video sejumlah mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Padang (UNP) terang-terangan mengkrititisi fasilitas desa tempat mereka melakukan KKN, yakni di Bungus Teluk Kabung, Sumatera Barat, viral di media sosial. Dampaknya, mereka diusir dari desa tersebut. (Istimewa)

Sekretaris UNP Erianjoni mengatakan, mestinya hal tersebut tidak terjadi.

Menurutnya, bila ada permasalahan atau hal-hal lain yang dialami di lokasi KKN, mahasiswa mesti mengkomunikasikannya dengan dosen pembimbing lapangan (DPL).

Selain DPL, kata dia, UNP juga punya wadah lain untuk komunikasi mahasiswa yaitu unit pelaksana pusat KKN.

"Ini memang keliru. Mahasiswa kita harus diberi pembelajaran, tidak semua harus semuanya lewat media sosial, kan ada wadah komunikasinya, DPL dan unit pelaksana pusat KKN," kata Erianjoni kepada TribunPadang.com, Minggu (25/6/2023).

"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima. Menyangkut nama daerah tentu sensitif," ujar dia.

Baca juga: Ini Tampang Seniman Tato yang Olesi dan Paksa Pacar Makan Kotoran Usai Diselingkuhi

Selain itu, Erianjoni menilai sejumlah mahasiswi itu juga belum siap untuk bisa memahami masyarakat dan daerah setempat.

"Jadi, ya mereka (warga) tak terima, mereka (mahasiswa KKN) posting di media sosial kekecewaannya karena harapan yang diharapkan tak terjadi. Fasilitas yang mereka harapkan tidak dapat, sementara mereka harus bayar. Barangkali anak KKN ini juga cemburu di daerah lain ada yang tidak bayar," tutur dia.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved