Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas
Keliaran Usai Bunuh Zidan, Mahasiswa UI Tawarkan HP ke Penjaga Kos Buat Bayar Tunggakan: Maafin Bu
Mahasiswa UI Altafasalya Ardnika Basya (23) pembunuh juniornya sempat menawarkan ponsel ke penjaga kos untuk membayar tunggakannya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Mahasiswa UI Altafasalya Ardnika Basya (23) masih berkeliaran setelah membunuh juniornya Muhammad Naufal Zidan (19) di kamar kos korban di Kukusan, Beji, Depok pada Rabu (2/8/2023).
Terkuak, Altaf memiliki tungggakan pembayaran kos yang ditempatinya di Wisma Ladika di RT 03 RW 01, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.
Selama setahun tinggal di Wisma Ladika di RT 03, RW 01, mahasiwa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia UI itu tercatat dua kali menunggak pembayaran kosan.
Penjaga Kosan, Sunarsih pun bercerita pelaku pembunuhan Zidan itu sempat menawarkan ponsel untuk dibantu dijual.
Namun Sunarsih menolaknya. Alasannya, ia tidak mengerti jual beli ponsel.
Diketahui, harga kosan yang ditempati Altaf dibayarkan per tiga bulan sekali.
Altaf tinggal bersama dua rekannya sehingga pembayaran kosan dibagi bertiga dengan nominal berbeda.
Dua rekan Altaf masing-masing membayar Rp 2,5 juta dan Rp 2,3 juta.

Sementara, Altaf hanya membayar Rp 1,2 juta berdasarkan kesepakatan diantara mereka.
Sunarsih pun menagih tunggakan kosan kepada Altaf pada hari Kamis (3/8/2023).
Pasalnya, dua rekan Altaf telah membayar kosan. Hanya pelaku yang belum melunasi kewajibannya.
Altaf, kata Sunarsih mengaku akan membayar setelah dia menjual ponsel yang di hari yang sama baru dikirim via kurir ke kosannya.
Bahkan, untuk meyakinkan Sunarsih, Altaf sempat mempersilahkan Sunarsih jika ingin membantu menjualkan ponsel tersebut.
"Saya bilang enggak, saya gatau soal jual-jual hape, saya mau uangnya aja," kata Sunarsih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.