DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Dedi Mulyadi Minta Ketua RT Pasren Muncul, Bicara Hati ke Hati soal Kasus Vina Biar Hidupnya Tenang

Dedi Mulyadi menyarankan agar Abdul Pasren bersama anaknya, Kahfi muncul ke publik dan mengatakan apa yang dialaminya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sejumlah saksi yang sempat diminta keterangan soal pembunuhan Vina dan Eky pada tahun 2016, telah memberikan kesaksiannya kembali ketika kasus itu viral. 

Bahkan, beberapa saksi mencabut keterangan terdahulu dan memberikan kesaksian yang diyakininya. 

Kepada Dedi Mulyadi, semua saksi itu mengaku bahwa mereka tidur bersama anak ketua RT, Kahfi, di rumah kosong milik Ketua RT, Abdul Pasren

Namun, sayangnya, kini Kahfi dan Ketua RT, Abdul Pasren belum mau untuk muncul ke hadapan publik lewat channel Youtube Dedi Mulyadi

Diketahui, Dedi Mulyadi belakangan getol wara wiri ke Cirebon untuk menanyai sejumlah saksi yang mengetahui kejadian pembunuhan dua sejoli itu. 

"Semua yang jadi saksi sudah mengatakan tidur di rumah Pak RT, yang belum mengatakan bahwa anak-anak tidur di rumah Pak RT tinggal Pak RT sama anaknya kan," ujar Dedi Mulyadi di channel Youtubenya yang tayang pada Selasa (18/6/2024). 

Dedi Mulyadi menyarankan agar Abdul Pasren muncul ke publik dan mengatakan apa yang dialaminya. 

Hal itu lebih baik dilakukan ketimbang terus menerus menjauh dan enggan memberikan keterangan sama sekali kepada publik. 

Sikap tersebut tentu membuat publik makin bertanya-tanya dan membikin warga sekitar mengucilkannya. 

"Menurut saya Pak RT Pasren daripada bapak harus menanggung beban pikiran yang lama, bagaimanapun tinggal di kampungnya menjadi tidak tenang, mau pergi kemana tetap aja tidak tenang."

"Mumpung ruangnya masih ada, mumpung waktunya masih ada, saya sarankan buat Pak RT Pasren yuk kita bertemu dengan saya, bicara dari hati ke hati. Sama-sama klarifikasi katakan yang sebenarnya," ujarnya. 

Jika seandainya, Abdul Pasren memang mengetahui bahwa anak-anak tersebut tidur di rumah kosong miliknya, lebih baik diakui. 

Pasalnya, hidup beberapa terpidana yang kini mendekam dibui bergantung dengan keterangannya. 

"Akui saja kalau memang benar, anak pak RT juga selamat tidak akan apa-apa. Karena keterangan Pak RT itu bisa menyelamatkan keselamatan mereka (para terpidana) minimal ikut meringankan," pungkasnya. 

Dikucilkan warga

Paman Saka Tatal, salah satu terpidana yang sudah bebas, Sadikun, merasa geram bila mengingat sosok ketua RT yang menjabat saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eky terjadi pada 2016 silam. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved