5 Elite Partai Kompak Jawab Dingin Seruan Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 Periode

Para pimpinan partai, sebagai perwakilan peserta Pemilu, tidak ada yang benar-benar menanggapi serius seruan Jokowi.

|
Logo Partai (Istimewa) Prabowo-Gibran (prabowosubianto.com) dan Jokowi (TribunSolo)
DINGIN - Kolase foto logo Partai PDIP, PKB, Golkar, NasDem dan Gerindra dengan foto Presiden ke-7 RI Jokowi dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Seruan Jokowi soal Prabowo-Gibran dua periode ditanggapi dingin para elite partai. 

NasDem sendiri tengah fokus mengawal program Presiden Prabowo agar sukses dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Kita fokus saja mendukung bagaimana program Pak Prabowo bisa berjalan. Sukses, lancar, semua program-program prioritasnya itu bisa diwujudkan, bisa memuaskan semua harapan dan keinginan rakyat," ujar Saan.

Wakil Ketua DPR RI itu menyebut bahwa pihaknya belum membicarakan soal pemilu 2029. 

"Jadi kita konsentrasi mendukung dan menyukseskan semua program dan kebijakan prioritas dari Pak Prabowo," ucap Saan.

Golkar

Nurdin Halid tegas mengatakan, perintah Jokowi terlalu dini.

Sebab, pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan hampir setahun, terlalu dini membicarakan dua periode yang berarti terkait Pilpres 2029.

Menurut Nurdin, pada periode dua tahun awal, Presiden dan Wapres masih harus bekerja menuntaskan janji politiknya.

"Menurut saya itu waktunya tidak tepat, timing-nya sangat tidak tepat. Tahun sekarang sampai dengan tahun 2027 itulah menurut saya adalah tahun kerja dalam rangka mewujudkan asta cita Bapak Presiden Prabowo. Nanti tahun 2027-2028 baru tahun kerja dan tahun politik," kata Nurdin di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (22/9/2025).

Nurdin mengatakan, saat ini Presiden Prabowo tengah fokus mengakselerasi pembangunan bangsa yang berorientasi pada masyarakat luas, bukan soal kekuasaan.

"Prabowo sekarang ini konsentrasi untuk memulihkan kehidupan berbangsa, bernegara dalam rangka mewujudkan proses pembangunan yang mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat, kesejahteraan umum, bukan kesejahteraan orang-orang," jelasnya.

Mantan Ketua PPSI itu menganggap pernyataan Jokowi bisa menimbulkan gangguan.

Jokowi seharusnya sekarang ini adalah justru mendorong rakyat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif yang berkaitan dengan pencapaian kinerja pemerintah dalam rangka mewujud nyatakan daripada asta cita Bapak Prabowo."

"Oleh karena itu menurut saya kita tidak perlu juga sekarang melempar suatu pernyataan-pernyataan yang justru bisa mengganggu kehidupan perpolitikan kita. Nah, apalagi kan masih lama 4 tahun lagi. Nah, bagi Partai Golkar ya saya bisa menyatakan bahwa mendukung sepenuhnya pemerintahan Prabowo-Gibran sampai tahun 2029."

"Nah, untuk 2029 seterusnya itu nanti kita bicarakan karena itu masih jauh," jelasnya.

PKB

Sementara itu, Jazilul Fawaid, mengomentari pernyataan Jokowi dengan perumpamaan salat.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved