Pakar Ingatkan Reformasi Polri Harus Kembalikan Kepercayaan Publik, Bukan Cuma Pergantian Pimpinan

Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Komite Reformasi Polri yang berisikan sejumlah nama besar dari berbagai kalangan.

Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com
HARAPAN UNTUK REFORMASI POLRI - Diskusi bertajuk "Polri dalam Menjaga Demokrasi” digelar menanggapi dibentuknya Komite Reformasi Polri oleh pemerintah, Senin (10/11/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA 

Ia menambahkan bahwa citra kepolisian sering kali rusak karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Oleh karena itu, penegakan disiplin internal menjadi kunci agar kepercayaan publik bisa pulih.

“Siapapun yang melanggar hukum harus ditindak tegas. Polisi tidak boleh melindungi oknum‑oknum pelanggar. Itu yang merusak citra institusi,” tegasnya.

Tak Terlibat Kepentingan Politik

Riswan juga mengingatkan agar Polri tidak terseret dalam kepentingan politik praktis. 

Ia menilai bahwa keterlibatan aparat dalam kepentingan elit politik bisa menggerus independensi dan objektivitas penegakan hukum.

“Polisi tidak boleh masuk ke arus kepentingan elit politik. Kalau itu terjadi, keadilan bagi masyarakat akan terganggu,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Komrad Pancasila, Antony Yuda berharap bahwa dengan adanya Tim Reformasi Polri, institusi Polri dapat mengalami perubahan yang nyata.

“Diharapkan ke depannya Polri mampu menjadi institusi yang bisa menciptakan kepastian hukum yang berkeadilan dan menjadi lebih baik dari yang sekarang,” katanya.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved