Modus Pelaku Scam

Kriminolog UI Ungkap Maraknya Penipuan Berkedok Kencan Online, Sasar Perempuan Berpendidikan

Kriminolog UI Arthur Josias Simon Runturambi mengungkap modus love scamming jerat perempuan pendidikan, Kamis (13/11/2025).

|
ilustrasi Love Scam. Unsplash
LOVE SCAMMING - Kriminolog UI Arthur Josias Simon Runturambi mengungkap modus love scamming jerat perempuan pendidikan, Kamis (13/11/2025). 

Kepada RG, pria itu memgaku sebagai teknisi yang sedang mengelola situs judi online di Makau.

Kini, RG telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian namun belum ada progres yang signifikan.

"Sudah dimintai keterangan. Tapi setelahnya tetap aja enggak ada kabar lagi sampai sekarang," kata RG, Rabu (12/11/2025).

Korban Enggan Bercerita

Pendiri Komunitas Safe Dating Apps, Helinsa Kaban mengakui memang banyak korban yang memilih diam ketimbang melaporkan kasus ini.

"Banyak korban kurang nyaman untuk melaporkan kasusnya karena kesan yang terbangun bahwa mereka itu bodoh sekali kenapa bisa sampai tertipu," kata Helinsa saat berbincang dengan TribunJakarta.com di awal November 2025.

Pola Love Scamming

Helinsa menjelaskan, pola love scamming ini dimulai dari interaksi di aplikasi kencan daring.

Pelaku biasanya menargetkan korban berusia 25–40 tahun yang dinilai sudah mapan secara finansial.

Korban umumnya mengalami kesepian, tekanan sosial karena usia, atau harapan untuk segera menikah.

“Korban sering merasa akhirnya ada yang perhatian, memahami mereka, padahal itu manipulasi emosional,” jelas Helinsa.

Setelahnya, pelaku membangun kedekatan dan biasanya melalui obrolan malam hari di atas jam 10.

"Setelah bonding terbentuk, barulah modus dijalankan,” ujar Helinsa.

Sepekan Jadi Penentu

Helinsa menjelaskan, biasanya pelaku menargetkan waktu dua pekan sampai satu bulan untuk memastikan korban termakan cinta palsunya.

"Jadi kalau dari awal si scammer sudah merasa bahwa ini orang tidak bisa dimanipulasi, mereka akan unmatch atau mereka akan ghosting orang itu secepatnya dalam kurun waktu kurang dari seminggu. Ini pola yang biasanya terjadi," ujar Helinsa.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved