Merahkan DPR, Massa Buruh Suarakan Sejumlah Tuntutan, Mulai dari Upah 2026 hingga UU Cipta Kerja

Aksi ini menjadi puncak dari rangkaian protes nasional terhadap berbagai kebijakan ketenagakerjaan yang dinilai semakin merugikan kaum pekerja.

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
BURUH MERAHKAN DPR - Buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/11/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA 

KASBI juga menuntut pemerintah untuk menjamin hak-hak buruh di sektor perkebunan, pertanian, pertambangan, pendidikan, dan kesehatan, yang dinilai masih menghadapi diskriminasi dan minim perlindungan keselamatan kerja.

  • Soroti Isu Global dan Harga Kebutuhan Pokok

Dalam pernyataannya, KASBI turut menyinggung isu solidaritas internasional dengan mendesak pemerintah melindungi buruh migran dan pekerja perikanan melalui ratifikasi Konvensi ILO Nomor 188.

Mereka juga menuntut pemerintah menekan harga sembako, BBM, listrik, dan tarif tol yang terus melonjak dan menambah beban hidup rakyat.

“Kami juga menyerukan agar pemerintah menghentikan represi terhadap gerakan rakyat, membebaskan seluruh tahanan aksi, serta menolak perang, blokade ekonomi, dan genosida yang menimpa rakyat Palestina,” tegas Sunarno.

Aksi hari ini disebut menjadi momentum konsolidasi gerakan buruh di tengah meningkatnya beban hidup masyarakat.

KASBI menegaskan, perjuangan mereka tidak hanya untuk kepentingan anggota serikat, tetapi juga untuk menegakkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh pekerja Indonesia.

  • Revisi Aturan

Sunarno menekankan bahwa DPR dan pemerintah harus segera melakukan revisi menyeluruh terhadap regulasi yang ada agar lebih berpihak kepada pekerja.

“Tugas kita, kaum buruh, adalah mendesak DPR dan pemerintah untuk membuat undang-undang yang benar-benar menjamin kepastian kerja dan kesejahteraan buruh,” tegasnya.

Lebih jauh, Sunarno mengungkapkan bahwa kesenjangan antara upah dan biaya hidup semakin melebar.

Menurutnya, upah yang diterima mayoritas buruh setiap bulan tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan, sewa tempat tinggal, pendidikan anak, dan biaya kesehatan.

“Artinya apa? Gaji yang kita terima tidak cukup untuk hidup layak. Buruh bekerja keras setiap hari, tapi tetap kesulitan memenuhi kebutuhan hidup riil sehari-hari,” serunya disambut sorak dukungan peserta aksi.

  • Berita Terkait

Baca juga: Demo Buruh di Depan DPR, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute: Ini Daftar Lengkapnya

Baca juga: Jadwal Demo Hari Ini Kamis 30 Oktober, Buruh dan Guru Suarakan Aspirasi di Lokasi Berbeda

Baca juga: Buruh dan Ojol Geruduk Kedubes AS di Jakarta, Desak Hentikan Genosida di Gaza

 

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved