Roy Suryo Cs Tersangka

Pelawak Doyok Sindir Roy Suryo: Sering Bawa-bawa Nama Srimulat, Kini Doanya Terkabul Jadi Tersangka

Doyok, ikut buka suara terkait penetapan Roy Suryo sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terkait ijazah Jokowi.

|
Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya dan TikTok Doyok
SINDIR ROY SURYO - Komedian legendaris, Doyok menyindir sosok eks Menpora Roy Suryo yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Joko Widodo. (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya dan TikTok Doyok). 

Tidak sampai di situ saja, kejanggalan pendidikan Gibran berlanjut di tingkat universitas. 

Roy menyoroti ijazah Gibran yang diterimanya dari program Management Development Institute of Singapore (MDIS) yang berafiliasi dengan University of Bradford di Inggris. 

Ia menyoroti banyak lulusan dari MDIS yang mengatakan bahwa ijazah Gibran janggal. 

"Kalau (ijazah) Bradford asli itu vertical logonya seperti yang (Gibran) tunjukkan di Loji Gandrung (saat menjadi Wali Kota Solo). Dia pernah berani menunjukkan Ijazah di Loji Gandrung (Kantor Walikota Solo). Tapi, kalau MDIS itu logonya 2. Jadi ada MDIS, ada Bradford. Bukan Bradford sendiri," jelas Roy Suryo. 

Riwayat pendidikan S2 Gibran pun mengundang tanda tanya besar dari publik. 

Gibran dikabarkan melanjutkan ke University Technology of Sydney (UTS) di Australia. 

Bahkan, disebutkan bahwa Gibran maju sebagai cawapres dengan riwayat pendidikan S2 dari UTS. 

"Ternyata dibongkar, yang di UTS itu tidak S2. Dia hanya sempat masuk program namanya Insearch. Kayak program matrikluasi hanya 6 bulan, itu pun enggak lulus.  Jadi, enggak jelas terus dibalik sejarahnya jadi seolah-olah pendidikan di Australia duluan baru Singapura," katanya. 

Lebih lucu dari Srimulat

Kejanggalan riwayat pendidikan Gibran makin lucu ketika Kementerian Pendidikan mengeluarkan surat penyetaraan terhadap ijazah SMA Gibran. 

"Surat penyetaraan dari Dikti itu bukan terhadap Orchard Secondary School tetapi terhadap UTS yang Insearch. Dan penyetaraannya itu setara dengan SMK. Jadi ini lucu," katanya.

Surat Keterangan Penyetaraan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu diterbitkan pada tahun 2019. 

Isi surat tersebut menyatakan Gibran telah menyelesaikan program grade 12 di University Technology of Sydney (UTS) pada 2006 dan disetarakan setingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Peminatan Akuntansi dan Keuangan.

"Itu penyetaraan tahun 2006 tapi suratnya 2019. Srimulat aja kalah lucu ini. Jadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam surat keterangan menyebutkan Gibran telah menyelesaikan program grade 12 di UTS Insearch Sydney Australia tahun 2006 setara tamat SMK Peminatan Akuntansi dan Keuangan Jakarta 6 Agustus 2019," katanya. 

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved