Viral di Media Sosial

Konsumen Ini Bikin Pedagang Busana Ngucap Istigfar Lalu Tak Berhenti Menangis, Ayah Sampai Tak Kenal

Seorang pedagang busana Muslim menangis histeris sambil memeluk erat konsumen di depannya. Sesekali ia menepuk-nepuk punggung konsumennya itu.

|
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Y Gustaman
Tangkapan layar akun TikTok Fitri Isnaeni
Seorang pedagang busana Muslim menangis histeris sambil memeluk erat konsumen di depannya. Sesekali ia menepuk-nepuk punggung konsumennya itu. Ada cerita harus di balik reaksi sang pedagang ke konsumen di depannya. 

"Karena bapak lebih suka kumpul-kumpul keluarga di rumah katanya. Jadi ya ngikut kata bapak aja," ucap Fitri kepada TribunJakarta.com pada Minggu (19/6/2023).

Sebenarnya, di tahun kelima bekerja di Taiwan, Fitri sudah merencanakan untuk izin pulang ke Cilacap kepada majikannya namun terganjal pandemi Covid-19.

Fitri kejutkan kakak pertamanya
Kakak pertamanya masih belum menyadari, perempuan bertudung dan memakai masker hitam adalah adiknya, Fitri Isnaeni yang delapan tahun tak bertemu karena jadi TKW di Taiwan. Fitri sengaja datang ke toko kakak pertamanya itu pura-pura ingin membeli pakaian sekolah dasar karena ingin memberi kejutkan. (Tangkapan layar akun TikTok Fitri Isnaeni)

"Bukan tidak bisa pulang. Sebenarnya di tahun ke 5 ada rencana mau cuti tapi karena terhalang Covid-19 jadi gagal dan sampai sekarang akhirnya baru ada kesempatan pulang nengok keluarga," beber dia.

Selama di Taiwan, Fitri memang sudah matang untuk memberikan kejutan untuk keluarganya ketika kembali ke kampung.

"Semuanya kaget dan tidak ada yang menyangka karena saya hanya kasih kabar ke suami saja," ungkap Fitri.

Fitri pun tak lupa berziarah ke makam ibunya yang sudah meninggal 32 tahun lalu. Ia mengaku selama hidup belum pernah sekalipun melihat langsung wajah ibunya.

Berbekal sapu lidi dan kantong keresek berisi bunga, Fitri didampingi suaminya begitu semangat menuju makam ibunya.

Selagi Ari suaminya menyapu daun-daun kering, Fitri menaburkan bunga-bunga di makam. Ia perlahan menuangkan air lalu membasuh nisan ibu. Selesai itu keduanya berdoa.

Bagi Fitri, waktu di kampung sangat berharga. Setelah keliling ke rumah ayah dan menemui satu per satu kakak-kakaknya, ia tak lupa menemui ibu mertuanya sambil membawa oleh-oleh.

Sekian lama terpisah jarak dan waktu, ketika dekat Fitri benar-benar menghabiskan waktu khusus dengan anak perempuannya.

"Alhamdulillah semua terlewati bisa berkumpul lagi dan bisa sedikit mengobati rasa rindu," ucap Fitri di salah satu postingan videonya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved