Viral di Media Sosial
Ini 3 Dokter Pelaku Pelecehan Seksual yang Terungkap Tahun 2025: Aksi Bejatnya Dibongkar Pasien
Berikut tiga kasus pelecehan yang dilakukan oleh tiga dokter tersebut. Simak rangkumannya.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut Ajun Komisaris, Joko Prihatin pada Selasa (15/4/2025).
"Kami telah menangani kasus ini dan masih dalam penyelidikan. Kami dapatkan infonya sejak Senin malam," ujarnya.
Tim gabungan dari Polda Jabar dan Polres Garut kemudian memeriksa tempat praktik dokter yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual itu.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan menambahkan pelaku sudah diamankan.
"Jadi perlu saya informasikan bahwasanya untuk update terkini dari peristiwa di Garut, untuk dokter pelaku sudah diamankan," ujarnya seperti dikutip dari Catatan Demokrasi yang tayang di TV One pada Selasa (15/4/2025).
Sementara itu, ada 2 korban yang telah membuat laporan terkait pelecehan seksual ke Polres Garut.
Pelaku dijerat dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
"Kami menjerat pelaku dengan Pasal 6C Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual," ujar Kepala Polres Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang pada Rabu (16/4/2025) sore.
Syafril saat ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Polres Garut.
Banyak korban bersuara
Setelah kasus pelecehan seksual oleh dokter Iril Syafril diungkap oleh drg Mirza, pasien-pasien yang dulu pernah menjadi 'mangsa' mulai berani bersuara.
drg Mirza mengunggah suara-suara korban di instastory-nya.
"Dok, saya salah satu korbannya. Aku juga ada bukti SS (screen shot) dia bilang suka ke aku dok setelah melecehkan aku. Dok, aku ada SS chat dia, kalau mau aku kirim," tulis salah satu korban.
"Aku kan orangnya takutan gitu ya, padahal si bayi sehat-sehat aja tapi harus kontrol sama dari ini, yang lebih geli lagi suka komentar story gue, ngomongin tentang S*ks gitu kan ilfeel. Apalagi suka ucapkan selamat pagi, jaga kesehatan cenah. Ngeri kan," tulis korban lainnya.
Ada lagi korban yang mengalami pelecehan seksual di tahu 2023.
"Iya dok, 2023 kejadian saya waktu itu ke bidan kebetulan ada dr spog-nya dia, dari awal udah aneh mungkin karena saya sendiri ya gak di samping suami. Dia minta WA bla-bla ngajakin jalan ini itu, terus saya emang sendiri ditinggal suami dia terus ngomong "Udah kamu cek ke klinik saya gak usah bayar kliniknya di deket alun-alun aku tiap bulan sama ibu cek, tapid (di sana) dilecehin saya, pakai tangan dokter Iril."
"Dari situ saya stop enggak mau lagi datang meskipun gratis," tulisnya.
Mirza mengakui dikirimi banyak cerita dari para korban lewat direct message di Instagram-nya.
Sebagian besar korban juga mengirimkan bukti chat mereka dengan pelaku.
"Setelah aku baca beberapa bukti chat-nya, ini memang sudah keterlaluan sekali sih. Semoga ada sanksi hukum yang tegas dan juga sanksi profesi, karena oknum dokter ini telah melanggar etika profesi."
"Menggunakan profesi untuk melecehkan banyak pasien-pasien secara se*ual," tulis si dokter.
3. Dokter berinisial AY
Setelah kasus dokter residen anestesi di Bandung dan dokter spesialis kandungan di Garut, muncul lagi kasus pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter di Kota Malang, Jawa Timur.
Kasus itu pertama kali mencuat dan viral di media sosial setelah akun Instagram @qorryauliarachmah mengunggah peristiwa pelecehan yang dialaminya pada tahun 2022 silam.
Korban berinisial QAR tersebut pun menceritakan kronologi kejadiannya.
QAR bercerita, kejadian tak menyenangkan yang dialaminya itu terjadi dua tahun lalu atau tepatnya pada September 2022, saat ia berlibur ke Malang.
"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," kata QAR saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu (16/4/2025), dilansir SuryaMalang.com.
Selanjutnya, korban mencari informasi secara online tentang rumah sakit terbaik di Malang dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekitar jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju rumah sakit tersebut dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa, terus sempat diinfus," ungkap QAR.
Dalam pemeriksaan itu, QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.
Tetapi, hasil rontgen tersebut rupanya tidak langsung keluar.
Dalam pemeriksaan itu, QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.
Tetapi, hasil rontgen tersebut rupanya tidak langsung keluar.
Setelah itu, AY mengarahkan QAR ke bagian meja perawat dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp.
"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," jelas QAR.
Saat itu, korban sebenarnya sudah sempat diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
Tetapi, karena kondisinya tak membaik, QAR pun kembali lagi ke rumah sakit tersebut pada hari yang sama di malam harinya.
QAR lalu diobservasi dan dipindahkan ke ruangan kamar VIP.
Keesokan harinya atau di tanggal 27 September 2022, hasil rontgennya pun telah keluar.
Namun QAR dibuat terkejut, sebab yang memberitahu lewat WA tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor rumah sakit, melainkan nomor dari dokter AY.
Dokter AY justru semakin intens melakukan chat yang justru mengarah ke hal pribadi.
"Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini," beber korban.
Saat menjalani rawat inap, tiba-tiba dokter AY melakukan kunjungan ke kamar korban sambil membawa stetoskop.
Padahal, saat itu QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.
Di saat itulah, tabiat aneh pelaku mulai terlihat.
Yaitu dimulai saat AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.
"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra," ujar QAR.
"Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra," sambungnya.
Setelah itu, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif dari QAR.
Tidak lama kemudian, AY pun mengeluarkan handphone-nya.
Hingga pada keesokan harinya, QAR akhirnya diperbolehkan pulang karena kondisi yang sudah membaik.
Dengan keberaniannya serta mendapat dukungan dari teman-teman, QAR pun memviralkan kejadian ini ke media sosial termasuk berencana melanjutkan ke ranah hukum.
"Ini demi keadilan yang harus ditegakkan, agar tidak ada korban lainnya. Dan dalam waktu dekat ini, saya akan ke Malang. Sepertinya baru bisa minggu depan, karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan," terangnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Wahyudin Moridu Ngaku Diperas, Pasrah Video Bilang 'Rampok Uang Negara' Disebar Karena Tak Ada Uang |
![]() |
---|
Wahyudin Moridu Anggota DPRP Gorontalo 'Kita Rampok Uang Negara' Dipecat, Laporan Hartanya Janggal |
![]() |
---|
5 FAKTA Terbaru Kasus Wahyudin Moridu: Permintaan Dinikahi Ditolak, Video Disebar, Karier Hancur |
![]() |
---|
Sosok Ayah Wahyudin Moridu, Darwis Moridu: Eks Bupati yang Terlibat Kasus Penganiayaan dan Narkoba |
![]() |
---|
2 SOSOK Anggota DPRD Sumut dan Gorontalo yang Viral Berulah: dari Dugem sampai "Rampok Uang Negara" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.