Analisis Hansat Bongkar Skenario Budi Arie Masuk Gerindra, Spionase Jokowi untuk Misi Gibran 2029?

Pengamat politik Hendri Satrio mengungkap analisisnya di balik wacana Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi mau masuk Gerindra.

|
Instagram @budiariesetiadi
JALANKAN SKENARIO JOKOWI - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi dan rombongan Projo menemui Presiden ke-7 RI, Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/10/2025). Kini, Budi Arie yang mewacanakan berpartai Gerindra dinilai tengah menjalankan skenario Jokowi. 

Hensat pun mengemukakan sejumlah kesan yang dibacanya berusaha dimunculkan dari rangkaian cerita Jokowi dan Kongres III Projo itu.

Menurutnya, ada narasi yang berusaha dimunculkan Projo seakan pecah kongsi dengan Jokowi yang semakin lengket dengan PSI, partai dengan Ketua Umum Kaesang Pangarep.

"Ini kan seolah-olah kan kita dianggapnya terjebak dalam situasi Budi Arie memang akan melawan PSI. Projo akan lawan PSI, Projo akan meninggalkan Jokowi, Projo akan masuk ke Gerindra."

"Hati-hati dalam politik yang begitu-begitu itu perlu dicermati," jelasnya.

Tujuan Settingan Jokowi

Hensat bulat menerka rangkaian peristiwa hingga wacana Budi Arie masuk Gerindra adalah settingan Jokowi.

Tujuannya di balik settingan itu adalah bagaimana Gibran, putra sulung Jokowi bisa tetap menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2029 mendatang, alias Prabowo-Gibran dua periode.

Sebelumnya, instruksi Jokowi ke relawan agar menggaungkan Prabowo-Gibran dua periode memang disampaikan secara eksplisit.

Menurut Hensat, Jokowi sampai harus bermanuver demi memperkuat Gibran terus menjadi Wapres pendamping Prabowo karena belakangan muncul nama potensial lain, seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Purbaya dan Dedi merupakan dua sosok yang tengah menjadi media darling. Di sejumlah survei, popularitasnya tinggi.

"Bisa jadi semuanya settingan Pak Jokowi tentang Projo masuk ke Gerindra atau Budi Arie masuk ke Gerindra. Supaya apa? Supaya satu cita-cita Prabowo Gibran dua periode bisa terlaksana."

"Kenapa ini perlu diperhatikan baik-baik? Karena ternyata banyak tokoh-tokoh yang muncul sebagai calon-calon kuat pendamping Pak Prabowo, ada Purubaya, ada KDM (Kang Dedi Mulyadi)," paparnya.

Misi Budi Arie

Dengan tujuan tersebut, Budi Arie yang berharap masuk Gerindra, menurut Hensat, bisa menjadi spionase atau mata-mata Jokowi langsung di dapur politik Prabowo, Gerindra.

"Jadi hati-hati juga tuh masuk ke Gerindra, bisa jadi untuk jadi dewan pengawas strategi. 'Wah strateginya apa nih kira-kira Gerindra?' Jadi menurut saya sih ini settingan biasa lah dari Pak Jokowi," ujar Hensat.

Dimentahkan Dasco

Di sisi lain, Hensat membaca kepiawaian Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad dalam menanggapi manuver Budi Arie dan Jokowi.

Dasco yang hadir pada Kongres III Projo itu enteng saja mementahkan pernyataan Budi Arie soal masuk Gerindra.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved