TOPIK
Demo Tolak UU Cipta Kerja
-
Pantauan TribunJakarta.com, sekira pukul 10.30 WIB, ratusan massa buruh mulai melintas di perempatan Pemuda Pramuka, Matraman, Jakarta Timur
-
Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja akan kembali digelar hari ini, Selasa (20/10/2020).
-
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, kawat berduri dan sejumlah road barrier atau pembatas jalan menutup rapat Jalan Medan Merdeka Barat.
-
Yusri menjelaskan, jumlah anggota Anarko saat unjuk rasa tidak sedikit. Mereka dapat mencapai ribuan menyusup hingga membuat kericuhan di tengah massa
-
BEM SI menyayangkan reaksi pemerintah terhadap gelombang protes yang bergulir sejak pengesahan UU Cipta Kerja pada 5 Oktober lalu
-
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pihaknya mengerahkan 1.200 personel untuk mengamankan unjuk rasa.
-
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnono Yogo, mengatakan rekayasa arus lalu lintas ini bersifat situasional
-
Unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja hari ini digelar bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
-
Kapolsek Curug, Kompol MH Panjaitan mengatakan, pelajar di bawah umur rentan terprovokasi menjadi alasa pihaknya fokus kepada mereka.
-
Polres Metro Tangerang Kota tidak melakukan penyekatan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan demo ke Istana Negara, Jakarta pada Selasa (20/10/2020)
-
Tugas ormas kamtibmas tersebut, lanjutnya, yakni menyosialisasikan kepada warga sekitar agar tidak ikut berunjuk rasa jika tidak paham permasalahan.
-
Enam kereta api (KA) keberangkatan Stasiun Gambir bakal berhenti di Stasiun Jatinegara.
-
Mereka adalah MLAI (16), WH (16) dan SN (17). Ketiganya menghasut pelajar berunjuk rasa melalui provokasi
-
Polda Metro Jaya mengamankan tiga orang yang diduga menghasut para pelajar mengikuti unjuk rasa
-
Aksi unjuk rasa akan kembali digelar sekelompok mahasiswa, buruh, dan organisasi masyarakat (Ormas) pada Selasa (20/10/2020) besok.
-
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut para pelajar diajak berunjuk rasa hingga berujung kerusuhan oleh oknum tidak bertanggung jawab
-
Nana menyebut 131 orang tersebut diduga melakukan fasilitas publik, pos polisi, hingga melakukan pengeroyokan terhadap aparat.
-
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Heru Novianto, mengatakan kepolisian bakal melakukan skrining khusus
-
Sejumlah aparat kepolisian telah mengikuti rapid test Covid-19 pascaunjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
-
Aparat kepolisian yang sempat bertugas mengamankan demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu akan menjalani rapid test.
-
Dia menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mengklarifikasi hal ini, ambulans yang membawa batu bukan milik Pemerintah Daerah
-
Diharapkan dapat diketahui apakah ada penularan Covid-19 selama kegiatan demo yang berlangsung
-
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan sebanyak delapan anggotanya positif Covid-19 pasca-pengamanan demo tolak UU Cipta Kerja.
-
Massa dari elemen BEM se-Indonesia dan SRMI berunjuk rasa di depan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
-
Mak Lampir ikut berunjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di dekat Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10/2020) siang.
-
Keluarga Besar Putra Putri Polri atau KBPP Polri, menyayangkan, terjadinya unjuk rasa tersebut di tengah Pandemi Covid-19.
-
Sejumlah massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas sempat bertahan beberapa menit ditengah hujan.
-
Sebelumnya, massa mahasiswa masih bertahan di Jalan Medan Merdeka Barat dekat Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat.
-
skrining di lakukan untuk menyaring massa yang masuk ke arah sekitar Istana dimana aksi unjuk rasa
-
Massa dari elemen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia, menggelar unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja